Ekonomi & Bisnis

Tarif Naik, Pengiriman Barang di Kantor Pos Solo Turun 20%

Ekonomi & Bisnis

19 Januari 2019 05:08 WIB

Karyawan memilah paket di Kantor Pos Gladag Solo.

SOLO, solotrust.com- Tarif pengiriman barang di PT. Pos Indonesia (Persero) mengalami kenaikan pada awal tahun 2019 ini, akibatnya volume pengiriman barang sedikit berkurang dibanding tahun lalu.

Wakil Kepala Kantor Pos Gladag Solo, Zaenal Alamsyah mengatakan, sebenarnya kenaikan tarif di tanggal itu 1 Januari 2019 sebagai imbas dari kenaikan tarif kargo pesawat. Kemudian juga untuk menutup biaya operasi tahun-tahun sebelumnya karena PT Pos sudah 2 tahun tidak naik, tarif tetap stabil sampai akhirnya tahun 2019 dinaikkan.



"Sebagai imbas dari kenaikan tarif kargo pesawat, jadi semua ikut terdampak. Tidak hanya di kantor pos saja, di semua jasa logistik hampir semuanya. Naik terutama untuk kiriman pos Kilat Khusus dan pos Ekspres antara 28 sampai 30% karena pakai pesawat, otomatis naik," jelasnya.

Namun, kenaikan tarif pengiriman barang untuk lokal ke lokal yaitu dari Solo untuk alamat Solo, meski ikut dinaikkan namun kemudian direvisi. Pada tanggal 4 Januari 2019, harga turun lagi kembali ke semula dari Rp 7.000 - Rp9.000 berubah menjadi Rp 7.000 - Rp 11.000 lalu kembali turun ke Rp 7.000 - Rp9.000.

Sejak dinaikkan, sebanyak 60 agen pos yang menyebar memberikan laporan bahwa sebagian masyarakat terutama para penjual online terpaksa menunda pengiriman karena harus konfirmasi dulu ke pembeli. Padahal di akhir tahun 2018 pengiriman barang dari penjual online membludak, baik paket kilat khusus atau paket Ekspres.

Kata Zaenal, pengiriman paket dalam bulan Desember mencapai 1 ton per hari dan diakui menurun sejak penetapan tarif baru. Namun hal ini dirasakan wajar, dan proses penyesuaian, karena semua jasa pengiriman menaikkan tarif. Meski frekuensi pengiriman dirasakan stabil, tapi tetap tidak seperti semula. Karena untuk pengguna jasa mempertimbangkan harga barang sendiri dan ongkos kirim sendiri.

"Kalau penurunan kira-kira 20% ada dari biasanya. Kalau pas bulan Desember pengiriman di Solo Raya ke Jakarta tortalnya 1 ton, sekarant sekitar 800 kilogram - 600 kilogram dalam 1 hari," tuturnya.

Menurutnya, untuk tahun 2018 terjadi peningkatan penjualan online hampir 50%. Angka itu terhitung besar bila dibandingkan tahun 2018 untuk kinerja paket. Sedangkan hal sebaliknya terjadi pada surat yang cenderung turun dengan teknologi lebih canggih.

"Jadi kita beralihnya ya targetnya ke penjual online yang mengirim barang baik besar atau kecil. Pengiriman dari penjual online sekitar 80% dari total surat dan paket," imbuhnya.

Yang jelas, Zaenal menegaskan untuk tarif pengiriman barang atau surat dari lokal ke lokal (Solo ke alamat Solo), tarifnya kembali ke awal. Sejauh ini, pengiriman didominasi oleh korporat seperti KPP Pratama dan BPJS. Sedangkan dari online shop, biasanya menuju alamat di luar rayon dengan hitungan per tingkat berat atau gram. (Rum)

(wd)