Ekonomi & Bisnis

Kinerja KAI Daop 6 Yogyakarta Meningkat Signifikan Selama Nataru 2018

Ekonomi & Bisnis

9 Januari 2019 09:07 WIB

Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Eko Budiyanto.

SOLO, solotrust.com- PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) mencatat peningkatan jumlah penumpang yang cukup signifikan untuk masa angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru).

Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Eko Budiyanto menerangkan jumlah penumpang di Daop 6 Yogyakarta ini baik di Yogyakarta maupun di Solo potensial sekali untuk angkutan penumpang dibanding tahun lalu, dengan kenaikan cukup signifikan sekitar 14 sampai 15%.



"Jadi potensial sekali Daop 6 itu, penumpang termasuk KA lokal mengalami lonjakan, makanya kami berharap pemerintah segera merealisasikan pembangunan KRL. Bila KRL sudah dioperasikan penumpangnya bisa lebih ramai terutama untuk jalur Yogyakarta Solo dan Kutoarjo," tuturnya.

Kata Eko, untuk pelayanan kereta api secara umum tahun 2019 ini, pihaknya berkaca dari tahun 2018. Yang memperlihatkan bahwa animo masyarakat terhadap kereta api sangat tinggi. Untuk itu pihaknya akan melakukan peningkatan pelayanan yaitu peremajaan KA dan penambahan perjalanan.

"Kereta api juga berencana secara bertahap mengganti kereta api tua dengan kereta api baru. Kita sudah memulai berusaha walau masih sedikit tersisa, tapi nanti semua akan diremajakan. Termasuk ditambah sejumlah perjalanannya," paparnya.

Penambahan rute perjalanan Ka, menurutnya sudah dimulai salah satunya dengan peluncuran KA Joglosemarkerto pada awal Desember 2018 lalu. Dengan peminatnya terlihat cukup tinggi karena KA itu menghubungkan wilayah Pulau Jawa di pantai utara dan pantai selatan.

Pihaknya berharap pemerintah segera merealisasikan KRL, yang dinilai otomatis akan mengurangi komplain masyarakat terhadap KA lokal yang selalu penuh. Apalagi, selama ini penumpang KA lokal yang tidak terangkut Prameks terpaksa menggunakan kereta api terusan. Dimana tarifnya lebih tinggi karena bukan tarif parsial. Padahal kalau menggunakan Prameks tarif hanya Rp 8.000.

Apabila transportasi udara mengalami penurunan okupansi, KAI justru secara umum meningkat terutama di Daop 6 Yogyakarta yang meningkat sangat signifikan. Bahkan jumlah penumpang melebihi periode Lebaran untuk angkutan Natal dan Tahun Baru ini.

"Meski tahun ini posko Nataru telah usai pada 6 Januari 2019, penumpang masih banyak di stasiun, okupansi masih cukup tinggi rata-rata 90% sampai 100% untuk KA jarak jauh," pungkasnya. (Rum)

(wd)