Hard News

Menteri Jonan Minta Pos Pengamatan Gunung Bromo Dipindah

Hard News

08 Januari 2019 22:32 WIB

Menteri ESDM Ignasius Jonan saat melakukan kunjungan kerja ke Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Bromo. (Kemen ESDM)

PROBOLINGGO, solotrust.com – Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta pos pengamatan Gunung Bromo di, Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur, dipindah ke tempat yang lebih tinggi.

Menurutnya, dengan dipindah ke tempat lebih tinggi maka dapat melakukan pengamatan visual secara langsung. Saat ini, jika ingin melakukan pengamatan secara visual harus mendaki bukit terlebih dahulu.



"Gedung saya minta dipindah lokasinya karena (saat ini posisinya) di bawah. Alat pemantauannya, baik peralatan digital maupun analog bisa merekam aktivitas gunung, baik deformasi, seismik dan sebagainya, tapi tidak bisa lihat secara visual langsung. Jadi saya minta bangunan pos pengamatan ini dipindah ke atas, sehingga para petugas yang di pos pengamatan gunungapi dapat melihat langsung," ujar Jonan saat melakukan kunjungan kerja ke Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Bromo, Selasa (8/1/2019).

PGA Bromo yang berada pada ketinggian 2.275 meter di atas permukaan laut ini merupakan pos pengamatan gunung tertinggi yang ada di Indonesia. Dari Pos Pengamatan dilakukan pengamatan secara visual, seismik dan deformasi.

Aktivitas Gunung Bromo dipantau terus menerus oleh empat orang petugas pengamat gunung api yang bekerja secara bergantian.

Saat ini status aktivitas Gunung Bromo berada pada Level II (Waspada), dimana masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 kilo meter dari kawah aktif Gunung Bromo.

(way)