Ekonomi & Bisnis

Persiapkan Solo Great Sale 2019, Panitia Fokus Kemudahan Belanja

Ekonomi & Bisnis

04 Januari 2019 21:20 WIB

Sekretaris Solo Great Sale 2019, David R Wijaya. (solotrust-rum)

SOLO, solotrust.com - Bulan diskon Kota Solo yakni Solo Great Sale (SGS) 2019 akan segera dimulai pada Februari mendatang. Pada gelaran kelima kalinya ini, panitia menjanjikan kemudahan baik bagi para tenant peserta SGS maupun bagi masyarakat pemegang kartu SGS.

Sekretaris SGS 2019 David R Wijaya menerangkan, tema SGS berbeda tiap tahun, untuk itu kali ini disesuaikan dengan isu yaitu terkait Pemilihan Umum (Pemilu), Pemilihan Legislatif (Pileg), dan Pemilihan Presiden (Pilpres).



"Tahun 2019 ini kan tahun politik, jadi banyak perbedaan dan lain sebagainya, maka Solo Great Sale ini bertema 'Mudahnya Belanja di Masa Penuh Warna'. Kita menekankan kemudahan berbelanja," tuturnya kepada solotrust.com, Jumat (4/1/2019).

Kemudahan yang dimaksud yakni pengertian dari sisi mendapatkan barang. Karena banyaknya tenant yang ikut otomatis mempermudah mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat.

Juga pengertian mudah dari sisi mendapatkan baik offline yaitu pedagang tradisional, pusat perbelanjaan, hingga gerai. Maupun yang sifatnya online sebab pihaknya akan melibatkan lebih banyak pelaku bisnis online tahun ini. Termasuk yang berbasis aplikasi seperti Go-jek, Traveloka, Bukalapak, dan lainnya.

"Kemudian kemudahan pembayaran agak spesifik ditekankan di tahun ini karena lebih mendorong transaksi nontunai. Dan ini pasti didukung pemerintah terutama Bank Indonesia. Apalagi dari sisi tenant lebih mudah karena tidak perlu kembalian," paparnya.

Meski demikian, untuk mendorong transaksi cashless, pihaknya mengaku memang perlu persiapan. SGS akan menggandeng beberapa institusi yang melayani pembayaran nontunai seperti perbankan dan penyelenggara transaksi non tunai seperti Go-jek (Go-pay) dan Ovo.

Dengan harapan, panitia akan lebih mudah memantau karena transaksi nontunai tercatat jadi lebih jelas datanya dan mengurangi input data transaksi. Ia mengaku, kebanyakan energi panitia habis untuk input data transaksi. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan volunteer cukup banyak.

"Mudah-mudahan ini bisa mengurangi konsentrasi kita (untuk entry data) dan sehingga lebih mendorong kinerja bisnis," imbuhnya.

Terkait persiapan SGS, David mengaku biasanya sudah mulai pada November. Namun, tahun ini agak tersendat karena Rapimnas pada November 2018.

Baru di Desember lalu panitia mulai bergerak. Tapi karena sudah tahun kelima, panitia sudah memahami pola-pola persiapan. Mulai dari material proposal, konsep, tema, dan inovasi yang dilakukan agar berbeda dari tahun ke tahun.

Untuk mempromosikan dan mensosialisasikan SGS sudah mulai dilakukan pada awal Januari 2019. Sosialisasi menyasar tenant-tenant yang dulu sudah terdaftar lalu ikut lagi. Ditambah ke pelaku usaha yang belum bergabung SGS. Media promosi baliho banner sudah ditayangkan untuk sosialisasi SGS.

"Termasuk audiensi ke Wali Kota Surakarta sudah kita lakukan sebelum akhir tahun 2018, dan Wali Kota  mendukung. Kepanitiaan sudah terbentuk tinggal eksekusi," tandasnya. (Rum)

(way)