Serba serbi

Catat! Ini Lima Momen Gerhana di Tahun 2019

Teknologi

03 Januari 2019 06:05 WIB

Ilustrasi Gerhana Matahari Total. (Sky & Telescope / Kelly Beatty)

SOLO, solotrust.com – Beberapa fenomena alam di tahun 2019 telah menanti untuk dinikmati. Setidaknya ada lima gerhana yang bakal terjadi sepanjangn 2019 nanti.

Dilansir dari laman Sky and Telescope, Kamis (3/1/2019), berikut informasi lima gerhana yang bakal terjadi dalam kurun waktu 2019.



1. Gerhana Matahari Sebagian: 6 Januari

Awal tahun ini fenomena alam yakni Gerhana Matahari Sebagaian akan terjadi. Gerhana tersebut akan dapat dinikmati penduduk Bumi pada 6 Januari mendatang.

Namun sayang, momen ini tidak bisa dilihat dari Indonesia. Lokasi paling mendekati ideal untuk menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian pada 6 Januari adalah di Siberia tengah. Di sana saat siang hari akan terlihat 62 persen Matahari terselip di belakang Bulan. Di Asia, gerhana ini hanya dapat dilihat sekitar 20% dari Beijing, 30% dari Tokyo, dan 37% dari Vladivostok.

2. Gerhana Bulan Total: 20-21 Januari

Gerhana Bulan Total ini bisa disaksikan oleh orang-orang di belahan Amerika Utara pada 20 Januari. Gerhana akan berlangsung hampir 3½ jam dari awal fase parsial pada 3:34 UT hingga berakhir pada 6:51 UT.

Totalitas berlangsung selama 63 menit, mulai 4:41 hingga 5:44 UT. Jika cuaca mendukung, semua orang di Amerika akan dapat menikmati fenomena alam yang indah ini. Sementara itu, pada tanggal 21 Januari dini hari, gerhana ini bisa dilihat dari Eropa paling barat dan Afrika.

3. Gerhana Matahari Total: 2 Juli

Fenomena alam langka lainnya adalah Gerhana Matahari Total yang akan terjadi pada 2 Juli nanti. Gerhana ini menawarkan totalitas hingga 4 menit 33 detik, hampir dua kali lipat dari Agustus 2017.

Namun untuk mengalami semua kegelapan siang hari itu, Anda harus terombang-ambing dalam bentangan terpencil Laut Pasifik Selatan, sekitar 700 mil di utara Pulau Paskah. Lokasi satu-satunya yang memungkinkan melihat gerhana ini adalah di Chili tengah dan Argentina.

Kota pesisir yang ramai di La Serena, Chili, menawarkan 2 menit 13 detik totalitas dengan Matahari sekitar 14 ° di atas cakrawala barat laut. Menurut pakar cuaca gerhana Jay Anderson, pemosisian ini "menghilangkan apa yang mungkin menjadi lingkungan yang sangat berawan." Beberapa prospek pengamatan terbaik, secara statistik, terjadi sedikit ke pedalaman dari La Serena di sepanjang Lembah Elqui yang indah di Chili dan di sisi timur Andes di Argentina barat.

4. Gerhana Bulan Sebagian: 16 Juli

Tak lama setelah Gerhana Matahari Total 2 Juli, pada 16 Juli orang-orang di Eropa, Afrika, Asia Selatan, dan Australia bisa menikmati Gerhana Bulan Sebagian. Bulan purnama bulan akan menyelam sekitar dua pertiga menuju bayangan umbra Bumi. Ini adalah waktu terbaik untuk orang-orang menikmati langit di Eropa, Afrika, dan (sebelum fajar pada 17 Juli) di Asia Selatan dan Australia.

5. Gerhana Matahari Cincin: 26 Desember

Fenomena alam di tahun ini akan ditutup dengan Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember. Gerhana ini akan membayangi belahan bumi timur sekitar 13.000 mil (13.000 km) selama 3,3 jam. Penduduk Indonesia juga bisa menikmati fenomena ini.

Gerhana ini akan dimulai pada subuh di Riyadh, Arab Saudi, selama 2 menit 59 detik. Gerhana terbesar (dengan durasi pusat berlangsung 3 menit 39 detik) datang di Sumatera bagian timur. Sebagian besar dari 5½ juta penduduk Singapura berada tepat di jalur cincin Matahari.  Lalu Gerhana Matahari Sebagian bisa diamati di sebagian besar Asia selatan dan Australia.

(way)