Ekonomi & Bisnis

Harga Murah, Ibu-ibu Serbu Pasar Mirunggan

Ekonomi & Bisnis

19 Desember 2018 17:03 WIB

Ida, Dewi, dan Ning Ajar (warga Nusukan) membeli kebutuhan pokok di Pasar Mirunggan. (solotrust-rum)

SOLO, solotrust.com - Pasar Murah Mirunggan Gotong Royong TPID diminati masyarakat. Terlihat dari penyelenggaraan dua hari ini, warga berbondong-bondong memborong barang-barang kebutuhan pokok.

Salah seorang warga Nusukan, Ning Ajar (47), mengaku membeli beberapa kebutuhan pokok sekaligus setelah mengetahui informasi adanya Pasar Murah Mirunggan Gotong Royong TPID di halaman Benteng Vastenberg.



"Saya mengetahui dari grup Kelurahan Nusukan Berbudaya. Saya segera ke sini dengan ibu-ibu dari grup," tuturnya kepada solotrust.com, Rabu (19/12/2018).

Pengunjung lain, Dewi (43), juga mengaku berbelanja di Pasar Murah Mirunggan tersebut setelah mendapat informasi dari grup yang sama. Ia tertarik, karena harga barang yang dijual jauh lebih murah bila dibanding beli di pasar atau warung.

"Kalau ibu-ibu tahu barang murah, jadi minat beli. Soalnya di sini jauh lebih murah, terutama yang di kios Bulog," ujarnya.

Jenis barang kebutuhan pokok yang dibeli antara lain beras, minyak goreng, gula, baju batik, celana batik, dan kain batik. Menurutnya, harga telur lebih murah, hanya Rp20.500, di bawah harga pasar yang Rp23.000.

Adapun harga barang kebutuhan pokok antara lain beras 5 kg Rp46.500 di pasar murah, sedangkan di pasar Rp55.000. Harga gula Rp8.000, lebih murah dibanding harga pasar Rp10.500. Sedangkan harga minyak goreng 2 liter Rp20.000, lebih rendah dibanding harga pasar di kisaran Rp22.000 - Rp23.000.

"Saya beli baju batik di sini Rp30 ribuan, kalau di toko lebih mahal, sekitar Rp70 ribuan," imbuhnya.

Warga Nusukan yang lain, Ida (47), sangat senang dengan diadakannya Pasar Murah Mirunggan ini. Bahkan ia ingin pemerintah mengadakan lagi.

"Setuju kalau diadakan terus, jangan hanya menjelang Lebaran atau Natal, kalau bisa setahun 3 kali," kata Ida.

Pasar Murah Mirunggan Gotong Royong Tradisional TPID diadakan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang terdiri dari Pemerintah Kota Surakarta, Bank Indonesia, dan para pemangku kepentingan yang lain. Diadakan selama tiga hari, Selasa - Kamis, 18-20 Desember 2018 di halaman Benteng Vasternberg. (Rum)

(way)