Serba serbi

Hajime Isayama Ungkap Perjuangannya Menggambar Akhir Cerita "Attack on Titan"

Musik & Film

2 Desember 2018 06:00 WIB

Hajime Isayama dalam proses kreatif menggambar bagian final manga "Attack on Titan" (Dok. MBS via Anime News Network).

Solotrust.com - Hajima Isayama, kreator manga "Attack on Titan" pertama kali merealisasikan karyanya tersebut pada 2009, ketika ia berusia 23 tahun.

"Attack on Titan" adalah salah satu manga Jepang paling populer saat ini, terbukti dengan masuknya manga tersebut dalam jajaran 10 besar manga paling laris di paruh pertama 2018.



Manga tersebut berada di posisi ke-2 di bawah “One Piece”, dengan sudah terjual lebih dari 2,9 juta kopi.

Di seluruh dunia, manga tersebut bahkan sudah terjual 86 juta kopi. Warner Bros pun baru-baru ini telah memfinalisasi sebuah kesepakatan untuk memproduksi sebuah film live-action adaptasinya dengan sutradara film "It", Andy Muschietti.

Di balik kesuksesan manga tersebut, ternyata Hajime Isayama menjalani perjuangan yang tidak mudah dalam proses kreatifnya.

"Attack on Titan" sendiri adalah karya pertama sekaligus satu-satunya serial yang Isayama kerjakan saat ini.

Sebagaimana dilansir dari Anime News Network, Sabtu (1/12/2018), progam dokumenter dari MBS yakni

Jōnetsu Tairiku menayangkan sebuah episode tentang proses kreatif Isayama dalam menggambar draft layout kasar untuk panel final manga tersebut, yakni pada 18 November lalu.

Dalam tayangan tersebut, Isayama mengungkapkan perjuangannya untuk berkompromi dengan kebuntuan dan tekanan untuk menciptakan manga yang populer.

Berdasarkan tayangan tersebut, "Attack on Titan" sekarang memasuki bagian final. Sebelumnya, Isayama pernah mengatakan pada 2014 bahwa ia secara personal ingin mengakhiri manga tersebut sekitar 3 tahun lagi. Editornya yakni Shintarō Kawakubo juga mengatakan bahwa serial tersebut akan berakhir dalam 3-4 tahun lagi.

Isayama mendeskripsikan dalam tayangan tersebut bahwa ia "menahan beban dari keinginan untuk menyesuaikan dengan harapan penggemar namun juga mengerjakan yang bertolak belakang dengan mereka".

Seniman tersebut sering mengatakan tentang lelahnya dia. Isayama mengungkap bahwa dia secara teratur bangun jam 4 sore karena bekerja semalaman untuk memenuhi deadline.

Menggambar name atau draft manga yang masih kasar adalah tugas yang sulit. Isayama sering menatap pekerjaannya tanpa menghasilkan apa-apa selama 1,5 jam sebelum akhirnya mengantuk.

"Seperti inilah setiap hari. Kekhawatiranku tentang tidak bisa membuat name yang bagus membuatku tidak bisa tidur. Kemudian aku lapar, sehingga aku tidak bisa menggambar. Namun jika aku makan, maka aku akan mengantuk dan tetap tidak bisa menggambar," ungkapnya.

Dalam tayangan tersebut, Isayama juga terlihat beberapa kali hanya berbaring di sofa dalam tatapan linglung, seakan mencoba lari dari kenyataan.

Pembuat film dokumenter tersebut mencatat Isayama hanya terlihat tersenyum sekali, yakni ketika ia mengambil jeda sebentar dan itu jarang, yakni untuk bermain Splatoon.

Ketika ditanya apakah ada sesuatu yang ingin dia gambar setelah "Attack on Titan", Isayama dengan ragu mengatakan, "Ya. Namun aku mungkin tidak bisa untuk melakukannya. Itu mungkin lebih seperti aku tidak dapat melakukannya. Aku ingin tau apakah aku bisa melanjutkannya."

Isayama pertama kali meluncurkan "Attack on Titan" tersebut di Bessatsu Shonen Magazine tahun 2009.

Kodansha Comics kemudian meluncurkan manga cetaknya dalam Bahasa Inggris dan Crunchyroll juga mempublikasikan manga digitalnya dalam Bahasa Inggris tiap chapter yang baru dirilis di Jepang.

Manga tersebut telah menginspirasi tiga serial anime sejak April 2013, dimana bagian kedua dari musim ketiga akan debut pada April 2019 mendatang. Manga tersebut juga telah mengispirasi dua film live-action pada 2015.

"Attack on Titan” sendiri mengisahkan perjuangan Eren Jaeger yang ingin membasmi seluruh Titan (manusia yang bisa berubah wujud menjadi raksasa) di dunia. (Lin)

()