Pend & Budaya

Ini Karya Unik ISI Surakarta dalam Jambore Komunitas Ekonomi Kreatif

Pend & Budaya

26 November 2018 06:32 WIB

Seorang pengunjung anak-anak melihat Augmented Reality tokoh Pandawa karya mahasiswa ISI Surakarta. (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com - Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta unjuk karya dalam acara bertajuk Jambore Komunitas Ekonomi Kreatif, Soloborasi 16 yang diselenggarakan oleh Pemrpov Jateng bersama Pemkot Surakarta di Benteng Vastenburg, Minggu (25/11/2018).

Prodi Desain Komunikasi Visual Isi Surakarta memanfaatkan pergelaran ini menjadi ajang pameran yang mana dari 16 sub sektor komunitas kreatif yang ada di Solo memamerkan hasil kreatifitas masing-masing.



"Selain menjadi ajang pameran, acara ini juga diharapkan menjadi titik awal untuk berkolaborasi antarkomunitas kreatif yang ada di Surakarta," kata Asmoro selaku Kaprodi DKV FSRD ISI Surakarta kepada solotrust.com di sela acara.

Stan Prodi DKV FSRD ISI Surakarta menampilkan karya-karya unik mahasiswa berupa di antaranya perancangan kampanye sosial, ambient media, identitas visual festival dan sentra industri kreatif, serta desa wisata lainnya dan karya ilustrasi terapan berupa Wayang Millenial.

"Karya pameran yang diikutkan yang mewakili Sub Sektor Desain Komunikasi Visual dalam Soloborasi 16," jelasnya.

Ia menjelaskan seputar perancangan ambient media untuk promosi pengenalan permainan tradisional untuk anak di Solo, perancangan AR (Augmented Reality) tokoh Pandhawa untuk remaja, perancangan festival jenang di Kedunggudel Sukoharjo, hingga visual branding desa wisata batik Jarum Bayat, Klaten, serta re-branding identitas visual sentra batik di Sokaraja, Banyumas dan tema kreatif lainnya.

Selain itu, Basnendar H selaku Koordinator Pameran Sub Sektor Desain Komunikasi Visual menambahkan, pihaknya juga menampilkan tiga bisnis rintisan (start up) kewirausahaan produk mahasiswa, yang bernama Sae Merchandise, Poppatch, dan @shinnyhola.

"Usaha mereka bergerak di bidang bisnis yang beragam, seperti totebag, pouch, stingbag, slingbag, merchandise, rollcase, diskrib gulung dan emoticon patch, emblem emoji dan handicraft lainnya," ungkapnya.

Basnendar berharap nelalui event ini industri kreatif yang ada di Kota Solo semakin maju dan berkembang lagi. "Kita harapkan pemerintah terus memberikan wadah para pelaku industri kreatif agar lebih maju".

Adapun acara yang berlangsung selama dua hari Sabtu hingga Minggu (24-25/11/2018) dimeriahkan oleh salah satu band nasional yaitu Seventeen dan juga band lokal Owah Band dan beragam acara fashion show, sharing kreatif, talkshow, demo, food truck, seni pertunjukan, body painting, dan beragam acara pendukung lainnya. (adr)

(way)