SOLO, solotrust.com - Proyek jalur kereta bandara Adi Soemarmo masih terganjal pembebasan lahan. Sebab, sejumlah warga di Lemah Abang, Kadipiro, Banjarsari menolak besaran ganti rugi yang sudah diajukan tim appraisal.

Menindaklanjuti, Kementerian Perhubungan mengadakan Rapat Koordinasi 'Dukungan Pelaksanaan Program Strategis Nasional (PSN), Pembangunan Jalur Kereta Api Solo Balapan - Bandara Adi Soemarmo' di The Sunan Hotel Solo, Rabu (14/11/2018).

Kasubdit Prasarana Wilayah I Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Bram Hertasning menerangkan, pihaknya terus berupaya membujuk warga. Sehingga para warga bersedia menerima besaran ganti rugi yang sudah diajukan tim appraisal.

"Besarannya tidak akan ada perubahan, karena besaran ganti rugi sudah disesuaikan dengan perhitungan yang dilakukan oleh tim appraisal," ujarnya.

Menurutnya, beberapa warga yang lain sudah sepakat dengan besaran ganti rugi, jadi pihaknya tidak mungkin mengubah besarannya.

Namun ia mengatakan, kemungkinan pihaknya akan memenuhi permintaan warga untuk pembangunan aksesori. Pihaknya menyatakan sudah menyampaikan persoalan ini ke Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.

Ia mengatakan Wali Kota memberikan dukungan penuh agar permasalahan bisa segera terselesaikan. "Dengan rapat koordinasi ini kami optimistis ini bisa segera terselesaikan," katanya.

Dengan rakor tersebut, diharapkan permasalahan bisa diselesaikan pada Desember depan.

Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan, progress proyek Kereta Api Bandara Adi Sumarno mencapai 30 persen dan ia memastikan tak ada kendala dalam pengerjaan proyek strategis nasional itu.

"Proyek kereta bandara saat ini sudah 30 persen, tidak ada kendala. Awalnya soal pembebasan lahan tapi sekarang sudah beres," ujarnya saat dijumpai wartawan dalam acara Dialog Nasional Indonesia Maju di Diamond Convention Center, Solo, Sabtu (10/11/2018). (Rum)

(way)