Pend & Budaya

Mahasiswa Indonesia Kenalkan Legenda Laut Selatan ke Warga Korsel

Pend & Budaya

15 November 2018 20:11 WIB

Mahasiswa Indonesia tampil dalam dramatari “Nyi Roro Kidul: Forgiveness, Revenge at Its Best" di Kyungsung University, Busan, Korea Selatan (Dok KBRI Seoul)

BUSAN, solotrust.com – Dikabarkan Kementerian Luar Negeri RI via lamannya (12/11), figur Nyi Roro Kidul dihadirkan dalam drama tari yang dibawakan secara apik oleh mahasiswa Indonesia di Kyungsung University di Busan, Korea Selatan, Sabtu (10/11/2018).

Drama tari yang berjudul 'Nyi Roro Kidul: Forgiveness, Revenge at Its Best' ​tersebut berhasil memukau tak kurang dari 400 penonton yang menyesaki Concert Hall, Kyungsung University.



Diadaptasi dari legenda cerita rakyat “Dewi Kandita”, seorang putri Kerajaan Pajajaran Sunda, cerita tersebut digambarkan dengan sangat apik melalui tarian, musik, dan kebudayaan dari berbagai daerah di Indonesia.

Kisah yang dicuplik dari legenda tanah Pasundan ini digarap oleh 85 mahasiswa Indonesia anggota asosiasi. Mereka dibagi menjadi berbagai divisi seperti divisi tari dan divisi musik yang berlatih secara terpisah sesuai waktu luang yang mereka miliki.

Seorang penonton bernama Aldias menyampaikan kesannya usai pertunjukan tersebut. “Pertunjukan ini mengingatkan kita bahwa memaafkan itu merupakan hal terbaik. Semoga kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan,” katanya.

Drama tari tersebut merupakan bagian dari program 'Knock Knock Indonesia', acara tahunan yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Indonesia di Kyungsung University (MIKy) untuk memperkenalkan Indonesia di Korea Selatan.

Setiap tahunnya 'Knock knock Indonesia' selalu berhasil memukau warga Korea Selatan ataupun warga asing di Busan, bahkan menjadi salah satu acara tahunan yang dinanti-nantikan warga Busan dan sekitarnya.

Dr Taioun Kim, Dean of External Affairs Kyungsung University menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak termasuk KBRI Seoul,  ITPC (Indonesian Trade and Promotion Center) Busan, PKPU, dan Busan Foundation for International Cooperation, sehingga “Knock Knock Indonesia” tahun 2018 ini dapat terlaksana dengan lancar.

Flavia Chiquita, General Director 'Knock Knock Indonesia' 2018 menyampaikan bahwa tahun ini adalah penyelenggaraan yang keenam kalinya. 'Knock Knock Idonesia' ini merupakan pentas terbesar mahasiswa asing di universitas Kyungsung sejak tahun 2012.

“Pertunjukan kali ini sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena kami ingin memperkenalkan aspek yang berbeda dari warisan budaya Indonesia yaitu legenda Laut Selatan Jawa,” katanya.

“Saya sangat mengapresiasi dan bangga dengan apa yang dilakukan oleh mahasiswa Indonesia di Kyungsung ini. Mereka tidak saja memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga mewujudkan rasa cinta Tanah Air dan persatuan mereka melalui pertunjukan yang dikemas secara profesional ini,” tutur Siti Sofia Sudarma, Wakil Kepala Perwakilan RI untuk Korsel.

Masyarakat sekitar termasuk para dekan dan profesor Universitas Kyungsung pun ambil bagian menyaksikan acara yang digelar sepanjang 90 menit tersebut.

Selama lebih dari 6 bulan, para mahasiswa yang tergabung dalam asosiasi berlatih rutin di sela-sela kegiatan belajar dan praktikum. Hasilnya, tersajilah tampilan yang menarik, yang terdiri dari unsur drama, tari, dan musik tradisional Indonesia. (Lin)

(way)