Hard News

Pemkot Beri Pembekalan OPD Tangkal Hoaks di Era Digitalisasi

Jateng & DIY

15 November 2018 10:01 WIB

Asisten Administrasi Umum, Eny Tyasni Suzana saat memberikan arahan dalam acara pelatihan di Graha Nikmat Rasa, Tipes, Surakarta, Rabu (14/11/2018). (Dok Humas Pemkot Surakarta)

SOLO, solotrust.com - Pemkot Surakarta memberi pembekalan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Surakarta untuk menangkal hoaks di era keterbukaan informasi. Pembekalan dilangsungkan melalui Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kehumasan dengan tema 'Teknik Penulisan Berita Media Online' dan 'Menyikapi Berita Hoax di Lingkungan Birokrasi Pemerintah Kota Surakarta'.

Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 100 perwakilan dari masing-masing OPD Kota Surakarta di Graha Nikmat Rasa, Tipes, Surakarta, Rabu (14/11/2018).



Asisten Administrasi Umum Eny Tyasni Suzana mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menambah pemahaman tentang teknik penulisan berita media online yang baik dan benar sekaligus menyikapi hoaks yang marak beredar di era keterbukaan informasi ini.

"Sebagai upaya untuk menghadapi tantangan di era keterbukaan informasi, Pemerintah Kota Surakarta mendorong peningkatan kapasitas sumber daya kehumasan agar memiliki daya saing dan keterampilan yang mumpuni," ucap Eny kepada wartawan di sela acara.

Menurutnya, di era digitalisasi ini, setiap aparatur birokrasi harus menjadi pewarta pelaksanaan program unggulan masing-masing OPD untuk mewujudkan Kota Surakarta 3WMP (Waras, Wasis, Wareg, Mapan, Papan) sebagai falsafah pembangunan Kota Surakarta.

"Setiap OPD memiliki fungsi Kehumasan dalam menyampaikan informasi program Pemerintah kepada masyarakat. Untuk itu, kita harus bisa menguasai semua informasi organisasi di mana kita berada," katanya.

Bagi dia, tugas di era digital semakin berat dan menantang karena di era ini yang paling banyak digunakan masyarakat adalah media online, terutama media sosial. Media Sosial selain memiliki dampak positif tetapi juga dapat mengakibatkan sejumlah persoalan baru.

"Isu-isu palsu (hoaks) dapat menyebar secara cepat dan simultan. Harapannya agar semua Aparatur Sipil Negara untuk selalu bijak dalam menggunakan media sosial," harapnya.

"Setiap aparatur diminta segera sigap dan cepat melakukan klarifikasi jika terdapat berita negatif maupun hoaks agar masyarakat tidak ikut terjerumus," imbuhnya.

Eny menambahkam, melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan menjadi salah satu sarana pendidikan antihoaks kepada para petugas di OPD, agar tidak mudah percaya dengan berita bohong dan menyebarkannya di media sosial. (adr)

(way)