Ekonomi & Bisnis

Tingkatkan Uang Layak Edar, BI Solo Gandeng BPR

Ekonomi & Bisnis

07 November 2018 05:04 WIB

Pelatihan Teknis kepada BPR tentang Pelayanan Penukaran Uang di KPw BI Solo

SOLO, solotrust.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo bekerja sama dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) Solo Raya terkait penukaran uang layak edar.

KPw BI Solo mengadakan pelatihan teknis kepada BPR se-Solo Raya tentang mekanisme layanan penukaran uang pengelolaan uang dan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah.



Kegiatan digelar di KPw BI Solo, Selasa (6/11/2018), diikuti 230 peserta. Terdiri dari seluruh perwakilan BPR di bawah Perbarindo Solo Raya dan perwakilan BPRS di bawah Asbisindo. Meliputi, direksi, pejabat eksekutif, dan teller.

Kepala KPw Bi Solo Bandoe Widiarto menerangkan, pelatihan ini sebagai tindak lanjut perjanjian kerja sama dengan Perbarindo Solo Raya pada 18 Oktober 2018 tentang layanan penukaran uang Rupiah dalam rangka clean money policy melalui program kas keliling.

Pihaknya ingin agar uang yang beredar di BPR layak edar. Selama ini, uang-uang yang ada di daerah-daerah tidak bagus dan masuk ke BPR. BPR mengalami kesulitan uang yang lusuh mau dikemanakan.

"Dengan mekanisme kerja sama ini, memungkinkan Bank Indonesia saat melakukan kas keliling sekaligus mengambil uang lusuh di BPR," ujarnya kepada solotrust.com, Selasa (6/11/2018).

BPR juga kesulitan mendapat uang layak edar karena harus melalui bank umum. Sementara, bank umum juga harus melakukan handling sendiri, memisahkan uang layak dan tidak layak edar, lalu masih ada tambahan dari BPR.

"Makanya kita inisiatif jemput bola. Kita melihat kas keliling bisa lebih optimal dengan kerja sama dengan BPR ini. Kas keliling ini esensinya untuk masyarakat, diperluas ke BPR. Karena BPR terdepan menyentuh masyarakat pedesaan paling ujung," paparnya.

Ia berharap, dengan kerja sama ini BPR tidak kesulitan menyetorkan uang lusuh. Sehingga uang yang keluar dari BPR layak edar dan sampai ke masyarakat. Pihaknya mengaku tidak membatasi berapapun jumlah uang yang ditukar.

Menurutnya, penukaran uang layak edar ini merupakan salah satu penerapan servis luar biasa ke nasabah. Dengan memberikan uang layak edar kepada masyarakat, diharapkan masyarakat bisa menjadi nasabah BPR tersebut.

Teknisnya, BI akan keliling ke kabupaten-kabupaten di mana BPR kumpul atau bank umum yang ditentukan. Sebelum BI datang, mereka sudah menyiapkan modal untuk diambil. Kegiatan ini bisa dilakukan seminggu sekali.

"Dalam satu kali kas keliling, uang layak edar yang disiapkan sebanyak Rp600 juta untuk luar kota dan Rp200 - 400 juta untuk dalam kota. Dalam satu tahun kas keliling bisa dilakukan 115 kali," imbuhnya.

Melalui pelatihan teknis ini, diharapkan BPR-BPRS memahami aturan penukaran uang di BI. Uang yang disetor harus ditata per pak, tahun emisi harus sama, dipilah uang layak edar dan tidak layak, dan bagaimana bila menemukan uang palsu atau rusak.

"Harapan saya kegiatan penukaran uang pada awal Desember berjalan lancar," tandasnya. (Rum)

(way)