Hard News

Gerakan Baris Berbaris Warnai Peringatan Sumpah Pemuda di Kota Solo

Jateng & DIY

29 Oktober 2018 17:40 WIB

Juara lomba PBB se-Kota Solo tampil dalam upacara Sumpah Pemuda di Lapangan Sriwedari, Senin (29/10/2018). (solotrust.com/adr)

SOLO, solotrust.com - Upacara peringatan ke-90 Hari Sumpah Pemuda diwarnai dengan pertunjukan juara lomba gerakan varisasi baris berbaris se-Kota Solo di Lapangan Sriwedari Surakarta, Senin (29/10/2018) pagi.

Sebanyak 54 Paskibra menunjukkan kebolehannya dalam membentuk formasi gerakan variasi baris berbaris yang dibagi menjadi tiga formasi antara lain SMAN 7 (juara 1), SMAN 4 (juara 2) dan SMKN 7 (juara 3). Formasi yang ditampilkan salah satunya adalah membentuk formasi Garuda Pancasila.



"Ini ada 3 formasi dari juara lomba PBB se-Kota Solo, masing-masing kelompok ada 18 orang, mereka menampilkan gerakan-gerakan khusus," kata Bambang Sigid P selaku Pembina Paskibra Kota Surakarta kepada solotrust.com

Usai penampilan gerakan variasi baris berbaris dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih. Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Ketua DPRD Surakarta, Teguh Prakosa.

Dalam upacara ini dibacakan teks Keputusan Konggres Pemuda Indonesia Tahun 1928 oleh Revena Zahra M pelajar SMKN 6, yang didampingi 22 pemuda pemudi mengenakan busana adat istiadat Indonesia oleh mahasiswa UNIBA.

Membacakan pidato Menpora RI Imam Nahrawi, Teguh menyampaikan, bila semenjak dideklarasikan, sumpah pemuda merupakan komitmen pemuda dalam menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini.

"Komitmen itu harus diteladani untuk membangun dan menyatukan bangsa Indonesia," ujar Teguh.

Menurutnya, usai sumpah pemuda tahun 1928 lalu, pemuda menjadi kekuatan untuk membangun Indonesia. Generasi muda dianggap menjadi tonggak penting dan saat ini diharapkan menjadi insan kreatif, inovatif, cerdas, demokratis, bertanggung jawab, berjiwa kepemimpinan berdadarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam rangka NKRI.

Pemuda juga dituntut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang pengembangan sumberdaya informasi dan teknologi, dalam rangka meningkatkan daya saing di kancah internasional untuk mewujudkan dan menghasilkan bangsa yang hebat.

"Hal itu juga dimaksudkan untuk membendung sisi lain atau dampak negatif informasi yang bersifat destruktif, hoaks, pergaulan bebas hingga radikalisme," tandasnya.

Selain itu, menjelang Pemilu 2019 pemuda juga diminta untuk berperan serta aktif mewujudkan pemilu damai, kredibel dan berkualitas

"Yang artinya, pemuda harus sanggup membuka pandangan ke luar demi menyongsong masa depan yang cerah," ujarnya. (adr)

(wd)