Hard News

Ramai Soal Pembakaran Bendera, Ormas Sragen Ikrar Jaga Situasi Kondusif

Jateng & DIY

27 Oktober 2018 15:04 WIB

Ormas di Kabupaten Sragen menyatakan sikap terkait pembakaran bendera saat HSN di Garut. (Dok Humas Sragen)

SRAGEN, solotrust.com – Persoalan pembakaran bendera HTI saat perayaan Hari Santri Nasional (HSN) di Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu menjadi polemik. Menyikapi hal itu, sejumlah elemen dan organisasi masyarakat di Kabupaten Sragen memilih berikrar menjaga situasi tetap kondusif.

Seluruh elemen dan ormas di Kabupaten Sragen tetap adem ayem memilih menjaga Sragen tetap kondusif.  Ikrar sikap tersebut dituangkan melalui pernyataan sikap yang dideklarasikan bersama Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman di Mapolres, Jumat (26/10/2018).



Dalam pertemuan ini, Kapolres mengajak para kiai, ulama, dan tokoh masyarakat untuk bersama sama berkomitmen menjaga kondusifitas kamtibmas dan tidak mudah terpancing provokasi.

“Menolak segala bentuk tindakan / intimidasi yang berpotensi menimbulkan perpecahan di kalangan umat Islam. Mengajak seluruh umat islam dari segala elemen organisasi manapun, untuk tetap bersatu menjaga ukhuwah islamiyah dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia. Menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan mempercayakan pada aparat penegak hukum untuk memproses sesuai perundangan undangan dengan seadil-adilnya. Menjaga komitmen bersama dan memberikan kontribusi aktif dalam menjaga kondusifitas kamtibmas Kabupaten Sragen yang guyub rukun. Menjaga persatuan dan kesatuan seluruh organisasi elemen masyarakat dalam bingkai NKRI Harga Mati,” begitu kutipan deklarasi tersebut.

Hadir dalam pertemuan ini di antaranya Ketua MUI Sragen KH Minanul Aziz, Ketua DDII Sragen / Pengasuh Ponpes Akhlul Muslim Suwandi, Ketua LPD MMI Kabupaten Sragen Mala Kunaefi, Ketua DPW FPI Sragen Habib Ahmad Hasni, Pengurus FPI Sragen Agus Suhono, MTA Kabupaten Sragen, Ketua LDII Sragen H Sumarsono, Pemuda Muhamadiyah Sragen, Perwakilan Kokam, PCNU Sragen, Banser, dan perwakilan GP Anshor Sragen.

Polisi menyatakan bahwa bendera yang dibakar merupakan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pihak kepolisian juga sudah mengamankan diduga pembawa bendera HTI yang berujung pembakaran tersebut.

(way)