SOLO, solotrust.com – Lionel Messi diyakini masih mampu membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 di Qatar. Pernyataan itu terlontar dari mulut mantan pelatih Messi di Argentina, Jorge Sampaoli.
Dalam sebuah wawancara ekslusifnya dengan Marca, belum lama ini, Sampaoli mengungkapkan banyak hal mengenai karirnya bersama Timnas Argentina. Selain itu, dia juga angkat bicara soal sosok peraih lima kali Ballon d’Or, Messi.
Sampaoli dipecat oleh federasi sepak bola Argentina usai gelaran Piala Dunia 2018 di Rusia. Ia dicap gagal membawa La Albiceleste tampil apik di pesta sepak bola empat tahunan itu. Salah satu hal yang disorot juga yakni ia dianggap gagal membawa Messi ke performa terbaiknya.
Kepada Marca ia mengakui bahwa memiliki Messi di dalam tim memaksanya untuk melakukan yang terbaik dan benar-benar maksimal. Bahkan dengan adanya Messi di tim, sebisa mungkin tidak ada kesalahan yang dibuat.
Di satu sisi Sampaoli juga turut prihatin dengan sorotan yang menimpa mantan anak asuhnya tersebut. Dengan kegagalan Argentina di Piala Dunia, seolah membuat Messi gagal total.
“Sungguh menakjubkan, terutama melihat dia begitu berkomitmen dan sangat menderita ketika dia tidak menang. Pemain terbaik dalam sejarah sangat berkomitmen. Leo menderita tidak seperti yang lain dan itu menyakitinya seolah-olah dia tidak dapat berhasil dalam kelompok,” ujarnya.
Terkait masa depan Messi bersama Timnas Argentina, ia tak mau banyak berkomentar. Sampaoli menghargai betul keputusan yang diambil kapten Barcelona itu.
Namun ia meyakini sinar Messi masih mampu membawa negaranya berjaya baik di Copa America maupun Piala Dunia 2022 di Qatar mendatang.
“Tentu saja ya (bisa), tetapi ini membutuhkan proses, untuk semua yang telah terjadi hingga saat ini dan Anda tidak merusak prosesnya, Anda (harus) memperbaikinya. Untuk Piala Dunia berikutnya atau Copa America, Anda membutuhkan organisasi, kepercayaan diri tanpa batas dan mengetahui bahwa semuanya membutuhkan proses,” tuturnya.
Sampaoli kini memutuskan untuk cuti dari dunia persebakbolaan. Ia memilih rehat karena membutuhkan waktu untuk merenungkan kegagalannya di Piala Dunia 2018 dan menganalisis masa depannya kelak.
(way)
