Hard News

Terminal Tipe A Tirtonadi Jadi Percontohan BPTJ

Jateng & DIY

9 Oktober 2018 17:04 WIB

Kunjungan BPTJ di Terminal Tipe A Tirtonadi Surakarta, Selasa (9/10/2018)

SOLO, solotrust.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengadakan kunjungan ke Terminal Tipe A Tirtonadi Surakarta, pada Selasa (9/10/2018) pagi.

Sekitar 30-an orang pihak dari BPTJ meninjau sistem pengelolaan transportasi dan fasilitas-fasilitas yang ada di Terminal Tirtonadi, termasuk fasilitas sky bridge yang menghubungan Terminal Tirtonadi dengan Stasiun Solo Balapan.



Kabag Humas BPTJ, Budi Raharjo menerangkan tujuan dari kunjungan ini merupakan studi banding terhadap Terminal Tirtonadi.

"Kami ingin studi banding dengan pengelola teriminal Tipe A di Solo yang selama ini menjadi percontohan pengelolaan terminal di Indonesia," ujar Budi kepada solotrust.com di sela kegiatan.

Ia mengakui terminal dibawah naungan BPTJ masih perlu banyak pembenahan dalam sisi pengelolaan transportasi maupun inovasi layanan, agar menjadi terminal yang dapat memberikan pelayanan, kenyamanan dan keamanan pengunjung lebih baik.

"Dengan melihat Terminal Tirtonadi, kemudian untuk diaplikasikan di sana agar pengelolaan di sana lebih baik. Di Solo, kami melihat bagaimana sistem pengelolaan transportasi, inovasi dan kreatifitas di terminal ini sangat baik, termasuk kondisi lingkungan sosial di sekitarnya," bebernya

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, ada empat terminal pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan.

Mengingat posisinya berada di Jabodetabek, maka pengelolaan terminal penumpang Tipe A di wilayah itu menjadi tanggung jawab BPTJ. Diantaranya Terminal Poris Plawad Tangerang, Terminal Pondok Cabe Tangerang Selatan, Terminal Baranangsiang Bogor dan Terminal Jatijajar Depok.

"Beberapa terminal yang kami kelola masih jauh berbeda dengan di sini (Tirtonadi), bagaimana keramaiannya, kita ingin terminal di sana lebih hidup dan produktif, tentu jelas lebih ramai di sini penumpang mencapai sekitar 13.000 penumpang, sedangkan kita masih ratusan, kami ingin merintis terminal yang kami kelola bisa seperti di sini (Terminal Tirtonadi)," katanya.

Ia berharap melalui studi banding ini pihaknya dapat mengembangkan, mengelola, dan meningkatkan pelayanan transportasi secara terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dengan menerapkan tata kelola organisasi yang lebih baik kedepannya.

"Dalam waktu dekat kami akan uji coba pengelolaan transportasi seperti di sini, seperti uji coba penumpang dan inovasi lainnya," tutur dia.

Sementara itu, Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Surakarta, Joko Sutriyanto, menambahkan, penting bagi pengelola sektor moda transportasi untuk mengembangkan sinergitas dengan berbagai pemangku kepentingan terkait dan mengelaborasi inovasi antara penyedia layanan transportasi dengan potensi pariwisata di suatu daerah.

"Kedepan, terminal harus lebih dikembangkan  dengan gagasan-gagasan yang kreatif dan inovatif," ungkapnya. (adr)

(wd)