Hard News

Jateng Cari 180 Ribu Relawan Pendamping Ibu Hamil

Hard News

10 Oktober 2018 06:14 WIB

Gubernur Ganjar Pranowo dalam pertemuan Steering Committe untuk Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Bayi Baru Lahir di Jawa Tengah, Selasa (9/10/2018). (Dok Humas Pemprov Jateng)

SEMARANG, solotrust.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tengah menekan angka kematian ibu (AKI) dengan menggalakkan pendampingan kepada ibu hamil dengan risiko tinggi. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya mencari 180.000 relawan untuk melakukan pendampingan.

Hal tersebut ia sampaikan pada Pertemuan Steering Committe untuk Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Bayi Baru Lahir di Jawa Tengah, di Wisma Perdamaian Semarang, Selasa (9/10/2018).



Menurut Ganjar, persoalan kematian ibu hamil berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu, di wilayahnya sudah ada program 5NG, yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Program itu bertema ‘One Student One Client’, di mana satu ibu hamil mendapat pendampingan satu orang.

Meskipun saat ini program tersebut kontributor terbesarnya masih dari kampus, menurut Ganjar tidak menutup kemungkinan kontribusi pendamping berasal berbagai pihak.

Dengan program itu, Ganjar mengklaim telah menurunkan AKI sebanyak 14% atau 88,58 per 100 ribu kelahiran. Angka itu melampaui batas dari target yang ditetapkan SDG’s sebesar 3% per tahun atau 90 per 100 ribu kelahiran hidup.

Sementara berdasarkan data dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah, pada 2017 jumlah ibu hamil mencapai 596.349 dan 20 persennya atau sekitar 124.276 merupakan ibu hamil dengan risiko tinggi. Untuk itu Ganjar menekankan, pihaknya mencari sejumlah relawan untuk melakukan pendampingan.

"Kita cari relawan sekitar 180.000. Kita harapkan kalau itu didampingi ceknya rutin, bagaimana asupan gizinya, kondisi hariannya, diantarkan, ditungguin sampai dia melahirkan. Kalau sampai dia melahirkan mereka ditunggui, InsyaAllah ini bisa mengurangi risiko kematian yang ada," katanya melalui keterangan tertulis.

Menanggapi tawaran dari Ganjar, salah satu peserta forum dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Udinus, MG. Catur Yuantari mengaku siap mengerahkan mahasiswa sebagai relawan.

“Kami siap mengerahkan 200 mahasiswa untuk One Student One Client," ujarnya.

(way)