Hard News

56 Desa di Klaten Rawan Banjir

Jateng & DIY

21 Oktober 2017 14:07 WIB

ilustrasi: Banjir tahun lalu.

KLATEN, solotrust.com- Antisipasi resiko bencana banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mulai menyiapkan personel dan sarana prasarana (sapras).

Puncak musim hujan diperkirakan terjadi Desember-Januari. Guna mitigasi bencana banjir, maka dalam waktu dekat digelar susur sungai terutama alur Kali Dengkeng. Sedikitnya ada 56 desa rawan banjir di sepanjang aliran Kali Dengkeng yang melintasi delapan kecamatan. Mulai Kecamatan Prambanan, Gantiwarno, Wedi, Bayat, Trucuk, Cawas, Karangdowo, dan Juwiring.



"Susur sungai di sepanjang aliran Kali Dengkeng bakal melibatkan empat tim. Mereka bertugas mengidentifikasi daerah rawan banjir dan tanggul rawan,"kata Kepala BPBD Klaten Bambang Giyanto, Sabtu(21/10/2017).

Selain itu, kata dia, pemetaan daerah rawan bencana hidrologi pihaknya juga menyiagakan personel dan sapras. Sekitar 80 personel BPBD termasuk Tim Reaksi Cepat (TRC) disiapkan jika sewaktu-waktu terjadi bencana banjir.

”Perlengkapan juga sudah kami cek dan semua ready. Ada tiga perahu terdiri dari dua perahu karet dan satu perahu dolphin. Semua sudah ada mesin tempel. Untuk evakuasi disiapkan dua truk. Jika kekurangan air bersih kami punya tujuh armada yang siap distribusi air bersih,” katanya.

Lanjut Bambang,khusus untuk kebutuhan logistik, BPBD telah membelanjakan anggaran Rp 375 juta untuk logistik dan bahan banjiran. Diantaranya karung pasir, makanan, air mineral, lauk pauk, dan lainnya. Persediaan karung pasir ditambah lantaran saat musim hujan permintaan bantuan karung pasir ke BPBD meningkat signifikan.

”Ini untuk kesiapan jika terjadi bencana banjir. Namun untuk bronjong kami tidak adakan karena dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dan Bidang Sumber Daya Air (SDA),” terang dia.

 

(joko-Wd)

(Redaksi Solotrust)

Berita Terkait

Berita Lainnya