Hard News

Tri Rismaharini Terima Penghargaan dari PBB

Hard News

3 Oktober 2018 12:54 WIB

Walikota Surabaya Tri Rismaharini menerima penghargaan dari salah satu badan PBB yakni UN-Habitat, Senin (1/10/2018) dalam acara World Habitat Day di Markas PBB di Nairobi, Kenya (Dok. Kementerian Luar Negeri RI)

NAIROBI, solotrust.com – Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri (2/10/2018), Walikota Surabaya Tri Rismaharini menerima penghargaan dari salah satu badan PBB yakni UN-Habitat, Senin (1/10/2018). Penghargaan tersebut diberikan dalam acara World Habitat Day di Markas PBB di Nairobi, Kenya. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 500 undangan yang terdiri dari perwakilan negara-negara anggota UN-Habitat, NGO dan pejabat-pejabat teras Kenya.

Risma terpilih dari 50 kandidat penerima penghargaan tahun ini. Ia dianugerahi penghargaan atas kebijakan tata kota Surabaya yang dinilai UN-Habitat sebagai kebijakan yang people-centred dan inklusif bagi seluruh masyarakat, sehingga tidak ada penduduk berpendapatan rendah (low income) yang merasa tertinggal.



Poin pencapaian Risma lainnya yang dipuji oleh UN-Habitat juga adalah kebijakannya dalam manajemen limbah padat dan keberhasilannya dalam mendorong masyarakat untuk mengurangi dan mendaur-ulang limbah rumah tangga.

Dalam pidato penerimaan UN-Habitat Scroll of Honour, walikota yang telah menjabat sejak tahun 2010 ini mengungkapkan bahwa jajarannya membina masyarakat yang tinggal di kampung atau perumahan untuk mengelola sampah organiknya dengan metode composting sederhana, sementara sampah anorganik dipilah dan dibawa ke Bank Sampah yang tersedia di kampung-kampung. 

Risma menekankan, “Reduce, Reuse, Recycle adalah konsep yang kami usung dan telah berhasil mengubah mindset masyarakat sehingga mereka sekarang menilai sampah sebagai barang berharga."

Atas inisiatif kebijakannya dan dukungan dari masyarakat, Risma menyatakan bahwa kini telah terjadi penurunan volume sampah yang masuk ke TPA sejumlah 10% dan Surabaya kini memiliki indeks kualitas udara yang lebih baik, serta penurunan signifikan atas banjir.

Atas penghargaan yang diterima Risma, Duta Besar Republik Indonesia, Soehardjono Sastromiharjo, menyatakan keberhasilannya tidak lepas dari karakter kepemimpinan Risma sendiri.

“Seorang pemimpin harus hands on, jangan di atas saja tapi harus turun ke bawah, dan juga leadership through service," ungkapnya mengacu pada gaya kepemimpinan Risma yang kerap turun ke lapangan untuk mengurai masalah yang ada.

The UN-Habitat Scroll of Honour adalah salah satu penghargaan paling prestisius yang diberikan untuk pihak-pihak, baik individu, kota atau organisasi, yang telah menunjukkan kepemimpinan dan kontribusi dalam meningkatkan kualitas kehidupan perkotaan dan memberi perhatian khusus pada kondisi kaum miskin dan terlantar.

Para pemenang ajang penghargaan yang telah dilaksanakan sejak tahun 1989 ini dinilai telah mendemonstrasikan praktik terbaik dalam memenuhi target  Sustainable Development Goal 11: Make cities and human settlement inclusive, safe, resilient and sustainable.

Selain Risma, terdapat 4 pemenang penghargaan lainnya yakni Dr. Mona A. Serageldin (Institute for International Urban Development, Amerika Serikat), Isaac Muasa (Mathare Environmental Consevation Youth Group, Kenya), The Institute of Physical Planning, Kuba, dan Xuzhou City, China.

UN-Habitat sendiri adalah lembaga PBB yang berfokus pada program dan masalah pemukiman manusia dan pembangunan kota yang berkelanjutan.​ (Lin)

(wd)