Hard News

Pemkot Gelar Upacara Peringati Hari Batik Nasional

Jateng & DIY

2 Oktober 2018 12:32 WIB

Penampilan SBC dalam Upacara Hati Batik Nasional di Halaman Balai Kota Surakarta Selasa (2/10/2018).

SOLO, solotrust.com- Pemkot Surakarta menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober, di Halaman Balai Kota Surakarta, Selasa (2/10/3018).

Upacara diawali dengan penampilan sebanyak 20 Devile Solo Batik Carnival yang dibawakan oleh peserta dari usia TK hingga dewasa. SBC yang ditampilkan dalam upacara ini mengusung tema Ika Paramartha sesuai dengan ajang SBC ke-11.



Ada 8 devile utama, yakni Sasando Timur dari Nusa Tenggara Timur, Tana Sajojo dari Papua, Mappalili Mamiri dari Sulawesi Selatan, Nagari Minangkabau dari Sumatera Barat, Tiara Dewata dari Bali, Lenggang Batavia dari Jakarta dan Jawa Dwipa dari Jawa Tengah (Jateng), dan Dayak Borneo dari Kalimantan Timur.

Adapun upacara turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo dan pimpinan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan diikuti jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN). Seluruh peserta upacara pun mengenakan baju batik secara serentak. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk kehormatan dan rasa syukur atas prestasi serta anugerah yang telah diraih oleh bangsa Indonesia.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Surakarta, Untara, menjadi inspektur upacara, dalam sambutannya, ia menekankan bahwa batik merupakan identitas bangsa yang harus diaktualisasikan.

"Kita tunjukkan kepada dunia, bahwa bangsa kita memiliki produk-produk yang bisa diunggulkan, seperti batik ini," tandasnya.

Ia menjelaskan, bila sejak 2 Oktober tahun 2009 batik Indonesia telah resmi diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) sebagai a masterpiece of oral and intangible heritage of humanity.

"Hari Batik Nasional merupakan sebuah momentum batik sebagai warisan budaya dunia yang harus terus dijaga dan dilestarikan keberadaanya, tidak hanya sebuah kebanggaan namun juga tantangan bagi bangsa Indonesia," jelas dia.

Untara mengajak seluruh OPD jika mendapatkan kunjungan tamu atau sedang melakukan study banding hendaknya turut mempromosikan potensi-potensi kerajinan batik yang ada di Kota Solo, seperti di Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Laweyan. Hal itu bertujuan untuk mengangkat citra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sentra batik agar lebih dikenal khalayak luas.

"Dengan turut melestarikan batik, selain menjaga kehormatan bangsa, juga mendatangkan berkah bagi produsen, pelaku industri batik, selain itu, otomatis mengenalkan batik menjadi komoditas utama wisatawan yang berkunjung di Kota Solo," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo menambahkan, Pemkot akan terus menggenjot sektor pariwisata dan industri batik di Kota Solo melalui gelaran-gelaran event dan pengembangan di Kampung Batik Kauman dan Laweyan. Tak hanya itu, Pemkot kini tengah mempersiapkan sebuah museum batik.

"Kita akan terus pacu motivasi dan semangat para pengrajin batik untuk terus berkarya dan produktif," kata Purnomo. (adr)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya