Pend & Budaya

Ketua Yayasan Batik Targetkan Kepala SMP Batik Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa

Pend & Budaya

30 September 2018 11:02 WIB

Ketua Yayasan Pendidikan Batik Surakarta Ir. H. Solichul Hadi A. Bakri, M.erg,

SOLO, solotrust.com - Ketua Yayasan Pendidikan Batik Surakarta Ir. H. Solichul Hadi A. Bakri, M.erg, menuturkan bila tantangan yang dihadapi pada taraf Sekolah Menengah Pertama (SMP) saat ini terletak pada sejumlah permasalahan keluarga yang dihadapi para siswa sehingga berimbas pada motivasi belajar anak didik.

Bahkan, Solichul menyebut beberapa tahun belakangan angka permasalahan tersebut sebesar 15 hingga 17 persen. Meski ia tak membeberkan hasil survey yang ada saat ini, namun diakuinya kasus itu terus meningkat.



"Yang paling kita rasakan pada level SMP adalah masalah keluarga, seperti halnya broken home yang dihadapi para siswa, beberapa tahun yang lalu 15-17 persen, kini meningkat menjadi masalah basic anak SMP," ujarnya saat ditemui solotrust.com usai pelantikan Kepala Sekolah baru di Aula SMP Batik Surakarta, pada Sabtu (29/9/2018).

Oleh sebab itu, dirinya berharap atas dilantiknya Ceket Palupi Suroso S.Pd M.Pd menjadi kepala SMP Batik Surakarta dapat membawa pengaruh perubahan terhadap motivasi belajar anak didik.

Bagi dia, sekolah merupakan partner keluarga dalam menangani permasalahan anak, terlebih diakibatkan permasalahan di dalam keluarga. Pasalnya, apa yang dirasakan anak berdampak pada semangat belajarnya.

"Kepala sekolah harus mampu mengambil peran, bertindak bersama jajaran menangani segala bentuk permaslahan anak didik, tuntutan kebutuhan masyarakat memang jauh berbeda saat ini, jika dibanding beberapa tahun lalu sehingga sekolah harus benar-benar menjadi partner keluarga," ucap dia.

"Akibat broken home banyak sekali anak-anak yang motivasi belajarnya turun, galau, berperilaku menyimpang, ada yang tiba-tiba menangis, melakukan tindakan destruktif," tambah dia.

Solichul pun menekankan upaya YPB Surakarta memberikan fasilitas pendidikan yang baik dan layak bagi siswa dengan membimbing siswa agar berbudi mulia memiliki akhlak, humanisme, sopan santun, unggah-ungguh dan tata krama Budaya Jawa.

"Kami selaku penyedia fasilitas pendidikan akan bersinergi membimbing putra-putri yang diarahkan untuk menjadi apa yang diidamkan oleh nusa bangsa dan keluarga, bukan hanya pandai intelektual tapi memiliki moral," terangnya.

Sementara saat disinggung terkait tantangan di era digital, pihaknya pun berharap dengan era kepemimpinan kepala sekolah yang baru dapat membawa anak didik mengikuti arus perkembangan jaman dan dapat menghadapi segala tantangan yang semakin kompleks.

"Kita akan manfaatkan secara positif era digital agar bukan menjadi hambatan tapi menjadi barang potensial yang bisa kita dorong menjadi alat pemberdayaan pendidikan," pungkas Solichul. (adr)

(wd)