SOLO, solotrust.com- Bank Indonesia Kantor Perwakilan Solo menggelar Training of Trainers Sosialisasi CIKUR (Ciri - ciri Keaslian Uang Rupiah) dan Pemilihan Duta Ruliah 2018. Acara hasil kerjasama KPw BI Solo, Sub BMPD Jateng - Solo dan Perkaso ini diadakan Minggu (23/9/2018) di Gedung BI Solo.
"Sosialisasi ini dilakukan dalam rangka mewujudkan tersedianya uang pada masyarakat dalam jumlah cukup dan dalam kondisi layak edar. Acara ini merupakan penyelenggaran kedua, setelah sukses pada tahun sebelumnya," tutur Bandoe Widiarto, Kepala Bank Indonesia KPw Solo.
Pemilihan Duta Rupiah diikuti sebanyak 81 perwakilan teller perbankan terbaik di Solo Raya. Dengan rincian 73 orang dari Bank Umum dan 8 orang dari BPR. Para peserta merupakan garda terdepan pengedaran uang ke masyarakat, juga sekaligus filter pertama dalam Sirkulasi uang dan masyarakat.
"Diharapkan para peserta dapat berperan sebagai Duta Rupiah untuk menyampaikan kepada masyarakat pentingnya materi CIKUR melalui gerakan 3D dan 5J," ujarnya.
Ia menerangkan, gerakan 3D adalah Dilihat, Diraba dan Diterawang. Cara memperlakukan uang dengan baik melalui gerakan 5J meliputi Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas dan Jangan Dibasahi.
Para peserta dibekali pemahaman dasar mengenal Kebanksentralan dan CIKUR. Lalu para peserta diuji, baik dari sisi hardskill maupun softskiIl oleh Dewan Juri. Hardskill dinilai dari pengetahuan, sementara softskill dinilai dari Kemampuan Teknis dan Cara Sosialisasi yang tepat.
Sebanyak 6 peserta dengan niIai terbaik dinobatkan menjadi Duta Rupiah 2018. Juara 1 BNI Wonogiri - Trias Ida Pratiwi, Juara 2: BPD Jateng Klaten - Fera Erviana Purwadi, Juara 3: BPD Jateng Sukoharjo - Mahendra Dany Pratama, Juara Harapan 1: QNB - Yesy Selviana, Juara Harapan 2: BPR Guna Daya Boyolali - Pratiwi Nurbita Sari, Juara Favorit: Bukopin - Lia Novitasari.
Sama seperti tahun sebelumnya, Duta Rupiah akan dilibatkan oleh BI Solo dalam banyak kegiatan, seperti capacity building, focus group discussion dan program edukasi ke masyarakat untuk mempertajam pengetahuan dan meningkatkan kompetensi.
Salah satu acara "Gerakan Cinta Rupiah" ini secara konsisten dilakukan ke berbagai stakeholders utama di daerah, seperti pelajar, mahasiswa, ibu - ibu PKK, perbankan, dunia usaha, TNI, Polres dan masyarakat luas.
"Melalui gerakan ini diharapkan kesadaran masyarakat dalam memperlakukan uang secara baik dan benar semakin meningkat dan secara preventif mampu mengurangi beredamya uang palsu," pungkasnya.(Rum)
(wd)
