Serba serbi

Era Experience Economy, 2019 Sektor Pariwisata Targetkan 20 Juta Wisman

Wisata & Kuliner

22 September 2018 20:00 WIB

Anang Sutono selaku Staf Ahli Kementerian Pariwisata Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata saat orasi ilmiah kepada wisudawan di Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta, Kamis (20/9/2018) lalu. (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com - Era Revolusi Industri 4.0 bagi sektor pariwista memunculkan berbagai platform digital untuk memesan akomodasi wisata. Turis yang hendak berwisata bisa bebas menentukan sendiri. Era ini disebut era experience economy.

"Era experience economy berarti kendali dipegang penuh oleh konsumen. Kapan mereka akan bepergian, mempergunakan apa, menginap di mana bahkan sampai dengan moda transportasi apa yang akan dipakai," kata Anang Sutono selaku Staf Ahli Kementerian Pariwisata Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata dalam orasi ilmiah wisudawan di Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta, Kamis (20/9/2018).



Hal itu ditunjang dengan pemakaian teknologi, diadopsi dalam gawai, yang dipegang sehari-hari oleh generasi saat ini. Kekuasaan turis untuk menentukan semuanya sendiri menjadi sangat gigantic.

"Pola lama yang bergerombol, berkelompok, dan bepergian dalam grup seperti bisnis biro perjalanan wisata konvensional akan semakin ditinggalkan. Bahkan, dalam beberapa level, setiap individu menginginkan pengalaman yang lebih berbeda dan unik," kata dia.

Bagi bangsa Indonesia, tantangannya yang dihadapi saat ini adalah bagaimana turis asing bisa merasakan “pengalaman merek” Indonesia, dengan cara apapun, melalui platform apapun, dalam pandangan yang positif. Lebih daripada itu, kebutuhan besarnya adalah untuk menciptakan interaksi yang 'meaningful' agar brand value Indonesia terus ada di benak turis asing.

“Mari kita ambil peran kita masing-masing dalam mewujudkan pencapaian 20 juta wisatawan asing dan 275 perjalanan wisman di tahun 2019. Sekecil apapun kontribusinya, tetap akan membantu menuju Indonesia Emas 2045,” ujar dia. (adr)

(way)