Serba serbi

Rossi: Yamaha Perlu Pertimbangkan Mesin V4

Olahraga

16 September 2018 12:03 WIB

Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso (motorsport.com)

SOLO, solotrust.com – Tim Yamaha sejauh ini belum mampu menunjukkan tajinya di kancah MotoGP. Sang pembalap Valentino Rossi pun menyarankan Yamaha mengganti layout mesin Inline 4 mereka menjadi V4 agar dapat bersaing dengan Honda dan Ducati.

Belum menang sejak Assen tahun lalu, Yamaha berada di ambang rekor terburuk puasa kemenangan dan akan menyamai rekor saat ini, 22 balapan (antara 1996 hingga 1998) jika mereka kembali gagal di Aragon.



Melansir Motor Sport, Minggu (16/09/2018), Bersama Suzuki, Yamaha adalah satu dari dua tim yang menggunakan layout mesin inline four untuk motor MotoGP mereka. Sementara Honda, Ducati, Aprilia dan KTM menggunakan konfigurasi V4.

Honda telah menggunakan konfigurasi V sejak awal era MotoGP, awalnya dengan V5 sebelum beralih menjadi V4 pada 2007. Sementara itu, Ducati selalu menggunakan mesin V4 bersudut besar Desmodromic sejak 2003. Tahun lalu, Honda melakukan kemajuan dengan mesin setelah beralih dari counter-rotating crankshaft menjadi big-bang, sebelumnya dipopulerkan Yamaha.

Ketika disinggung apakah Yamaha perlu mengganti layout mesinnya untuk dapat kembali bersaing dengan rival, Rossi pun mengiyakan.

“Ya, itu mungkin juga karena mesinnya bermasalah, itu mungkin. Kita harus mengatakan Ducati dan Honda telah belajar dari Yamaha karena Yamaha sudah di sana, empat tahun lalu Yamaha sangat halus. Sementara Honda serta Ducati sangat nyaring, mereka lebih agresif,” kata The Doctor.

Lebih lanjut ia mengatakan, pada beberapa tahun terakhir sepertinya Ducati dan Honda telah membuat mereka seperti Yamaha. Keduanya menggunakan konfigurasi V, sementara Yamaha memakai Inline 4.

Kehilangan posisi kedua klasemen sementara setelah hanya mampu finis ketujuh di Misano, Rossi mengklaim progress pengembangan Yamaha telah menurun drastis selama beberapa musim terakhir.

Hasil kurang menggembirakan juga ditorehkan rekan satu tim Maverick Vinales, ia hanya mampu finis kelima, satu slot di bawah pembalap Suzuki, Alex Rins. Hasil ini juga membuatnya turun hingga posisi kelima klasemen sementara.

“Selama tiga tahun terakhir, kami memulai musim dengan level yang cukup baik. Namun seiring musim berjalan, khususnya paruh kedua, tampaknya secara teknis kami lebih menderita,” ujar Rossi.

“Faktanya, jika Anda melihat hasil saya, saya mendapatkan lebih banyak podium di paruh pertama dibanding paruh kedua, ini telah terjadi selama tiga tahun. Tampaknya, Ducati dan Honda dapat mengembangkan motornya lebih baik dibanding kami. Jadi ini masalahnya, mereka (Yamaha) harus memahami sebabnya,” pungkas dia.

(and)