Hard News

Ini Gambaran Kolam Keceh Jurug yang Segera Hadir di Solo

Jateng & DIY

07 September 2018 16:06 WIB

Master Plan Kolam Keceh Jurug (Istimewa)

SOLO, solotrust.com - Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta selaku pengelola dan pelaksana proyek pembangunan Kolam Keceh Jurug telah memulai pembangunan destinasi wisata baru Kota Bengawan dan ditargetkan rampung sebelum akhir tahun 2018.

Mulainya pembangunan itu ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama pada Kamis (6/9/2018). Pada kesempatan itu, Rektor UTP Tresna Priyatna Soemard, mengatakan, ada dua kolam utama yang bakal dibangun. Yakni Kolam Keceh dan Kolam Serok Ikan.



"Kolam keceh desainnya berbentuk menyerupai gunungan dibangun seluas 500 meter persegi kedalaman maksimal 60 cm, dilengkapi dengan beberapa permainan air yang dapat digunakan oleh anak-anak ketika sedang bermain di kolam, salah satunya ember tumpah, selain itu pengunjung juga dapat menikmati suasana taman keceh dari atas di sebuah menara mini," ujar Tresna kepada solotrust.com.

"Sedangkan, untuk kolam serok ikan memiliki ikon ikan paus yang menyemburkan air mancur dari kepalanya dibangun seluas 350 meter persegi, desainnya menyerupai angka delapan. Nanti kolam serok ikan dibangun sedikit lebih dangkal dari kolam keceh berkisar 40 cm, anak-anak yang sudah berani dengan binatang bisa masuk ke kolam tangkap ikan," imbuh dia.

Adapun kolam keceh dibangun dengan harapan dapat dimanfaatkan anak usia dini sebagai sarana eksplorasi dan sifatnya edukasi. Tresna menilai air merupakan sarana yang tepat bagi anak untuk mengembangkan kreatifitas dan imajinasi. Dirinya menyebut, desain kolam keceh dan kolam serok ikan tersebut dibuat oleh para arsitek di UTP.

"Tantangan utamanya adalah bagaimana memenuhi fasilitas kebutuhan pengunjung dengan lahan yang terbatas ini," katanya.

Sementara itu, Tresna menerangkan, ada sejumlah fasilitas lain yang dibangun di atas lahan 3.500 meter persegi. Meliputi Green House, mini stage untuk pementasan anak bernyanyi, menari atau bisa untuk ruang perkumpulan untuk dialog anak serta adapula rumah kurcaci.

"Green house merupakan rumah organik dengan atap yang terbuat dari tumbuhan yang merambat, anak-anak nanti masuk ke ruang agro, di sana bisa belajar tentang bibit tanaman dan cara menanam, anak-anak yang mau juga bisa membawa bibit ke rumah untuk ditanam," papar dia.

Fasilitas penunjang lainnya meliputi lorong tunggu, disediakan pula loker bagi pengunjung yang ingin menyimpang barang dan tersedia spot permainan anak di depan kamar ganti, serta pengunjung juga disediakan tempat duduk ketika melakukan atrean pembelian tiket masuk kolam keceh.

Sementara untuk tiket masuknya, Direktur Utama Perumda TSTJ Surakarta, Bimo Wahyu Widodo menjelaskan masih akan merundingkan lagi lanjut antara pihak UTP dengan TSTJ, diperkirakan tiket masuk ke kolam keceh berkisar Rp10 ribu hingga maksimal Rp15 ribu per anak.

"Teknisnya pengunjung membayar tiket masuk TSTJ terlebih dahulu di loket masuk. Kemudian, pengunjung membeli tiket lagi di loket kolam keceh, Tapi ada rencana, per 15 September 2018, TSTJ akan memberlakukan sistem tiket elektronik atau e-ticketing, jadi tiket untuk kolam keceh bisa terintegrasi melalui e-ticketing," jelas Bimo.

Pembangunan Kolam Keceh Jurug dengan nilai investasi Rp4 miliar ini merupakan upaya UTP berpartisipasi di dalam visi misi pembangunan Kota Solo. Karena Solo dinilai harus menjadi satu destinasi pariwisata, edukasi, seni dan budaya yang bertaraf global.

"Tentunya diharapkan Kolam Keceh bisa dimanfaatkan lembaga pendidikan TK/KB/PAUD atau Sekolah Dasar untuk menggelar kegiatan edukatif di luar ruang," pungkas Tresna. (adr)

(way)

Berita Terkait

Berita Lainnya