Hard News

Kapolresta Surakarta Menjadi Irup Upacara Penurunan Bendera

Jateng & DIY

17 Agustus 2018 18:27 WIB

Upacara penurunan bendera di Stadion Sriwedari, Jumat (17/8/2018) sore.

SOLO, solotrust.com- Upacara peringatan ulang tahun ke-73 Republik Indonesia telah berlangsung Jumat (17/8/2018) pagi di Stadion Sriwedari Surakarta, dipimpin langsung oleh Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo.

Sementara itu sore harinya dilaksanakan upacara penurunan bendera di Stadion Sriwedari Surakarta. Dalam upacara penurunan bendera ini, sebagai inspektur upacara adalah Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo.



Nampak hadir dalam upacara tersebut Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Wakil Walikota Surakarta Achmad Purnomo, Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta Letkol Inf Ali Akhwan bersama unsur Forkopimda.

Sementara itu dalam upacara Detik-Detik Proklamasi pagi tadi, selaku inspektur upacara Wali Kota FX Hadi Rudyatmo membacakan pidato Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Peringatan Hari Kemerdekaan merupakan seremoni untuk mengenang jasa perjuangan para pahlawan, sekaligus bertujuan menggugah semangat rakyat untuk mencintai dan membangun bangsa tanah air Indonesia.

"Setiap menyaksikan semangat rakyat, menyambut Kemerdekaan Indonesia, saya bangga atas kesukacitaan rakyat melalui beragam kegiatan lomba yang digelar, event seni budaya maupun kreasi lingkungan yang semakin apik dan semarak, gotong royong begitu tampak," terang Rudy di hadapan ribuan peserta upacada

"Tapi Peringatan 17 Agustus bukan sekedar resik-resik kampung, lomba balap karung, pawai keliling kota atau kegiatan lainnya, lebih dari itu, kegiatan tersebut menunjukkan kepada kita, betapa bangga dan cintanya rakyat kepada Ibu Pertiwi," imbuhnya dalam sambutan.

Lebih lanjut, ia menuturkan, sebagai warga negara Indonesia, hendaknya di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar saling menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan.

"Anak bangsa jangan menebar rasa benci, fitnah saling menjelekkan dan menyebar hoaks karena perbedaan, semestinya keragaman dapat diterima sebagai keniscayaan, justru dalam perbedaan selalu terjadi keindahan," ujarnya.

Melalui pidato itu, Rudy menegaskan bahwa rakyat harus percaya kepada negara. Kata dia, negara hadir guna menyelesaikan persoalan warganya. Negara terus berupaya menciptakan rasa aman dan nyaman. Negara terus memberikan pelayanan terbaik dan berusaha mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial.

"Maka sebagai warga negara, kita harus ikut merawat capaian dan kemajuan pembangunan dengan berbagai macam cara yang bisa kita lakukan. Kita harus berperan aktif untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan kita, jangan sampai muncul paham anti pancasila, tampilnya sikap anti NKRI serta ranting-ranting terorisme, sikap seperti itu harus dihadapi dengan tegas," tandasnya. 

(wd)