Hard News

Wali Kota Surakarta Prihatin Perilaku Phubbing di Kalangan Remaja

Jateng & DIY

29 Juli 2018 21:32 WIB

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo ditemui wartawan usai memberikan arahan kepada ribuan pelajar SMA se-kota Surakarta dalam deklarasi Remaja Tolak Phubbing, Bulliying Dan Persekusi di Taman Balekambang, Sabtu (28/7/2018). (solotrust.com/adr)

SOLO, solotrust.com- Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyampaikan keprihatinannya atas maraknya perilaku phubbing pada remaja dan anak-anak. Wali Kota ingin deklarasi Remaja Tolak Phubbing, Bulliying dan Persekusi terus digelorakan. 

"Di kalangan remaja dan anak anak milenial, marak adanya perilaku phubbing, kita ini dijajah oleh IT yang tidak terkontrol, tekonolgi boleh maju tapi jangan menjadi candu terhadap gadget," ujar Rudy kepada solotrust.com usai deklarasi Remaja Tolak Phubbing, Bulliying Dan Persekusi di Taman Balekambang, Sabtu (28/7/2018).



Menurut Rudy, phubbing sedang menjadi trend generasi milenial. Diketahui Phubbing adalah sebuah istilah tindakan acuh tak acuh seseorang di dalam sebuah lingkungan karena lebih fokus pada gadged dari pada membangun sebuah percakapan.

"Kalau mau pinter, sukses, cerdas jadilah pendengar yang baik, gadget memberikan pengaruh negatif, kecuali kalau digunakan untuk berbisnis, maka dari itu dibutuhkan kontrol dari orang tua untuk mengurangi perilaku ketergantungan gadget pada anaknya," terangnya

Rudy pun memberi contoh kepada para ribuan pelajar yang hadir dalam deklarasi, mana kala saat ia melaksanakan tugas sebagai wali kota, tidak jarang ia mengabaikan gadget miliknya, dirinya mengaku hanya menggunakan gadget pada saat-saat tertentu.

"Saya banyak yang WhatsApp tidak saya balas, yang telepon tidak saya angkat, termasuk social media, baru setelah ada waktu luang saya telepon kembali," bebernya.

Tidak lupa, Wali Kota turut mengapresiasi atas gagasan Solo Bersimfoni dengan menggelar deklarasi Remaja Tolak Phubbing, Bulliying Dan Persekusi.

"Terima kasih atas gagasan ini, mudah-mudahan deklarasi ini menjadi gerakan nasional, tidak usah menunggu kebijakan, gerakan nasional revolusi mental mulai dengan mengurangi ketergantungan pada gadget, kalau sudah dikurangi hastha laku itu tertanam dalam jiwa, sikap dan perilaku anak-anak remaja, Solo akan semakin konduaif dan layak dihuni siapapun," jelasnya.

Rudy menyampaikan pesan kepada komunitas Solo Bersimfoni dan maayarakat untuk terus menggelorakan deklarasi ini secara berkelanjutan dan digaungkan di berbagai tempat ramai masyarakat, seperti di Car Free Day setiap minggu. Selain phubbing, perilaku lain yang harus dihapuskan adalah bulliying dan persekusi.

"harapannya dengan deklarasi yang terus digelorakan, dapat menyadarkan wong Solo, agar tidak ilang jawane," tuturnya. (adr)

(wd)