Ekonomi & Bisnis

Geliat Potensi Singkong di Boyolali

Ekonomi & Bisnis

25 Juli 2018 20:02 WIB

(dok. panitia)

BOYOLALI, solotrust.com- Ubi kayu merupakan salah satu sumber bahan pangan utama setelah padi dan jagung. Kabupaten Boyolali memiliki potensi yang sangat besar sebagai salah satu daerah sentra produksi ubi kayu di Provinsi Jawa Tengah. Namun pemanfaatannya belum maksimal, dimana selain diperuntukkan untuk industri makanan kecil, masyarakat Boyolali lebih banyak memanfaatkan singkong untuk pakan ternak dan dipasarkan dalam bentuk umbi segar.

Pemanfaatan ubi kayu sebagai sumber bahan baku tepung seperti MOCAF (modified cassava flour) atau tepung singkong termodifikasi belum banyak dilakukan di Boyolali. Padahal melalui teknologi ini, produksi tepung sangat menjanjikan secara ekonomi, apalagi jika diimbangi dengan pengembangan olahan pangan lanjutan. Pengembangan produk tepung lebih menguntungkan dibandingkan dengan umbi segar karena memiliki daya simpan yang lebih lama, dan pemanfaatan yang lebih luas untuk bahan baku pangan olahan.



Di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pengembangan produk mocaf telah dilakukan oleh beberapa usaha mikro kecil menengah (UMKM), namun masih dilakukan secara konvensional, belum menggunakan teknologi seperti starter ataupun teknologi proses yang mampu menghasilkan produk mocaf berkualitas.

Oleh karena itu, melalui kegiatan Pemanfaatan IPTEK LIPI untuk Masyarakat, Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI dan Pusat Inovasi LIPI mengadakan “Kegiatan alih teknologi atau pelatihan produksi mocaf kaya beta-karoten sebagai bahan baku pangan fungsional di UMKM Mekar Sari Boyolali ”bekerjasama dengan beberapa stakeholders di Boyolali seperti Universitas Boyolali (UBY) dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Boyolali (MasBoy).

Kegiatan yang dilaksanakan di Universitas Boyolali pada 18-20 Juli 2018 kemarin merupakan bentuk diseminasi hasil penelitian oleh Dr. Ahmad Fathoni, M.Eng dkk di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, yang juga sebagai koordinator kegiatan pelatihan dari LIPI.

Dalam sambutan pembukaannya, Rektor Universitas Boyolali, Dr. H. M. Irnawan Darori, S.H., M.M.  menyampaikan bahwa Universitas Boyolali siap bekerjasama untuk pengembangan singkong di Boyolali.

“Universitas Boyolali siap menjadi research center di Boyolali, baik untuk pengembangan singkong maupun kegiatan lainnya. Kami telah siap untuk menanam singkong kuning sebagai bahan dasar pembuatan mocaf berbetakaroten di lahan kami seluas 1 hektar bekerjasama dengan LIPI pada tahun ini,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan pelatihan diawali dengan pemberian materi tentang riset ubi kayu dan teknologi pembuatan mocaf kaya beta-karoten oleh Dr. Ahmad Fathoni, M.Eng, kemudian dilanjutkan dengan materi prospek pangan olahan berbasis mocaf oleh Hendrati Sri Kristyaningsih dari UMKM Mekar Sari, Boyolali. Pada sesi paparan ini dihadiri oleh beberapa dinas terkait, mahasiswa, pelaku usaha (UMKM) dan kelompok wanita tani (KWT), dan jajaran struktural Universitas Boyolali. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan mocaf kaya beta-karoten oleh tim dari LIPI. Selama kegiatan pelatihan, diadakan pameran produk-produk berbasis ubi kayu yang ada di Kabupaten Boyolali.

Fathoni menyatakan melalui kegiatan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan daya saing bahan baku ubi kayu di Boyolali,UMKM maupun produk olahan yang dihasilkan.

“Selain itu kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan minat masyarakat untuk memanfaatkan ubi kayu secara lebih luas sebagai bahan pangan fungsional”, ujar Dr Biologi Molekuler Tanaman di Department of Biology and Biochemistry, University of Bath, Inggris ini.

Sementara itu, pendamping kegiatan dari LIPI, Elfira Rosa Juningsih, S.I.Kom turut menyampaikan bahwa Pusat Inovasi LIPI membuka peluang kerjasama dengan pelaku usaha atau masyarakat yang memiliki ide usaha atau mengembangkan usahanya melalui bantuan pendampingan teknologi ataupun lainnya dengan mengajukan proposal terlebih dahulu secara on line di website Pusinov LIPI.

 “Silahkan berkunjung ke http://inovasi.lipi.go.id//untuk melihat segala peluang untuk bekerjasama ke ranah komersial, untuk meningkatkan nilai jual serta daya saing dari potensi lokal yang ada di Boyolali,” ujarnya.

Acara di hari kedua dan ketiga dilanjutkan dengan praktik membuat Mocaf Kaya Beta-karoten, serta kunjungan ke kebun singkong dan sentra UMKM pengolah hasil-hasil akhir produk olahan singkong. Dengan demikian, selain mendapat pelatihan pembuatan mocaf, peserta juga diajak melihat langsung lahan potensial singkong di Boyolali serta produk hasil olahan apa saja yang dapat dihasilkan dari mocaf tersebut.

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana kegiatan, Dasmadi mengatakan, ke depannya Universitas Boyolali memapu menjadi incubator bagi UMKM untuk terus berkembang melalui pelatihan-pelatihan dari LIPI dan dibantu program-program kampus dengan pendampingan dari tax center, galeri investasi dan pemasaran hasil produksi dari UKM melalui Ubymart.

“UBY ke depan mampu menjadi incubator bagi UMKM-UMKM  untuk tumbuh kembang dengan pelatihan-pelatihan dari LIPI dan tentunya disinergikan dengan program-program kampus dan pendampingan dari tax center, galeri investasi dan pemasaran hasil produksi dari UKM melalui Ubymart.” Ungkap  Dasmadi.

(wd)