Hard News

Beberapa Fasilitas di Lapas Sukamiskin Dibongkar, Apa Saja?

Hard News

25 Juli 2018 17:04 WIB

Lapas Sukamiskin. (dok.teras.id)

BANDUNG – Fasilitas-fasilitas yang tidak semestinya ada di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung mulai dibongkar. Salah satunya adalah 32 saung yang dibongkar Selasa (24/7/2018). Pembongkaran fasilitas tersebut dilakukan atas perintah Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly.

Pembongkaran dimulai sekitar pukul 17.25 WIB hingga tengah malam. Dari pantauan di lokasi, terlihat puluhan mobil pick up keluar-masuk lapas mengangkut material saung.



Pelaksana harian (Plh) Kepala Lapas Sukamiskin Kusnali mengatakan, Menteri Yasonna memerintahkan pembongkaran saung-saung itu menyusul adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husein pada akhir pekan lalu.

"Kenapa dibongkar baru sekarang, karena ini momentum dan sesuai dengan arahan dari atasan (Yasonna)," kata dia, Selasa (24/7/2018).

Kalapas Sukamiskin diduga menerima suap berupa satu unit mobil dari napi korupsi, Fahmi Darmawansyah sebagai imbalan untuk mendapatkan fasilitas penjara mewah dan izin keluar lapas. Fasilitas itu terungkap saat KPK menggeledah sel Fahmi. Berdasarkan rekaman penyidik KPK, kamar Fahmi dilengkapi penyejuk udara, televisi, lemari es dan wastafel. KPK telah menetapkan Wahid dan stafnya Hendry Saputra sebagai tersangka penerima suap; Fahmi Darmansyah dan napi pendamping, Andri Rahmat, sebagai tersangka pemberi suap.

Di Lapas Sukamiskin beberapa saung dibangun sebagai tempat penghuni napi bertemu dengan sanak keluarga yang menjenguknya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pembangunan saung itu didanai oleh napi penghuni lapas.

Pelaksana tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Dodot Adi Koeswanto tidak menampik bahwa pembangunan saung itu didanai oleh napi penghuni lapas. "Yang membuat saung ini adalah warga binaan sendiri, atas dana mereka sendiri," kata Dodot kepada wartawan seusai pembongkaran.

Berdasarkan aturan, pihak Lapas Sukamiskin sebenarnya sudah menyediakan tempat khusus bagi para napi menemui keluarga yang berkunjung. "Tempat kunjungannya sebenarnya antara kantor dan blok hunian, jadi ada tempat untuk mereka berkunjung dan menemui keluarganya itu ada," tutur Dodot.

Meski sudah ada tempat khusus menerima tamu, yang terjadi penghuni lapas lebih senang menerima tamu di saung. Saat ditanya kapan saung itu mulai didirikan, Dodot mengaku tidak tahu.

"Itu sudah sekian lama, tepatnya kapan, saya belum di sini. Sebelumnya, bertugas di Bangka Belitung, jadi saya enggak tahu," ujarnya.

Setelah pembongkaran saung di Lapas Sukamiskin dilakukan, kata Dodot, tim gabungan masih akan melanjutkan pekerjaannya membersihkan puing-puing sisanya pada hari ini. #teras.id

(wd)