Hard News

Balitek DAS: Perlu Metode Tepat Untuk Cegah Erosi Jurang yang Memicu Sedimentasi Sungai

Jateng & DIY

25 Juli 2018 11:58 WIB

Pengerukan sedimentasi di sepanjang Kali Samin Karanganyar, beberapa waktu lalu (Dok. solotrust.com)

SOLO, solotrust.com - Kepala Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Balitek DAS) Nur Sumedi mengatakan, pentingnya metode pengelolaan lahan yang tepat di sekitar DAS guna mencegah erosi jurang yang memicu sedimentasi sungai.

Penanganan erosi jurang, Nur Sumedi menekankan pada antisipasi erosi di hulu sungai dinilai merupakan metode terbaik dalam mencegah sedimentasi sungai, salah satunya dengan penanaman vegetasi yang pas bagi kawasan sungai.



"Fakta di lapangan masih banya permasalahan yang mengindikasikan bahwa penanganan sedimentasi tidak dilakukan dengan metode yang tepat. Kalau sedimentasi hanya ditangani melalui pengerukan, jelas memakan waktu dan biaya yang cukup besar," terangnya di sela pelatihan pengendalian erosi jurang di Hotel Sala View, Selasa (24/7/2018).

Nur Sumedi menyebutkan erosi jurang di Indonesia menyumbang sedimentasi sungai terbesar dibandingkan permasalahan lainnya di sekitar DAS, seperti longsor.

"Erosi jurang itu merupakan ancaman serius, dampaknya sembilan kali lipat lebih besar bagi sedimentasi sungai jika kita bandingkan dengan longsor. Oleh sebab itu, pengelolaan lahan perlu diperhatikan pemangku kepentingan terkait, guna mencegah erosi tersebut," ujarnya.

Sementara di wilayah eks Karesidenan Surakarta, menurut Nur Sumedi, erosi jurang terparah terjadi di sekitar Waduk Gajahmungkur Kabupaten Wonogiri, utamanya DAS Bengawan Solo. (adr)

(wd)