Hard News

Derita Vertigo Menahun, Kakek Ini Nekat Gantung Diri di Pohon Petai Cina

Jateng & DIY

23 Juli 2018 19:02 WIB

Ilustrasi

SRAGEN, solotrust.com – Suparno (76), warga Dukuh Glonggongan, Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Dia pertama kali ditemukan istrinya Sugiyem dalam keadaan tak bernyawa tergantung di pohon petai cina.

Kapolsek Tanon AKP Heru Budiharto membenarkan kejadian tersebut. Saat dikonfirmasi, Heru mengatakan insiden ini terjadi pada Minggu (22/7/2018) malam.



“Memang benar, Suparno meninggal akibat bunuh diri dengan cara gantung diri,” kata Heru dalam keterangan resminya yang dilansir solotrust.com dari Tribrata News Polda Jateng, Senin (23/7/2018).

Heru menjelaskan, saat itu Sugiyem berusaha mencari Suparno di dalam rumah, namun tak ditemukan. Ia kemudian ke belakang rumah dan mendapati suaminya sudah tergantung di pohon petai cina, belakang rumahnya. Di sekitar pohon tersebut, ditemukan pula tangga bambu yang diduga untuk memanjat pohon, kursi kayu, dan senar.

Insiden ini sontak membuat gempar warga sekitar. Warga langsung melaporkan insiden ini ke Polsek Tanon sekitar pukul 20.00 WIB.

“Dari hasil pemeriksaan oleh Polsek bersama tim inafis Polres Sragen, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda kekerasan. Ia meninggal akibat gantung diri dengan menggunakan seutas tali diikatkan pada pohon petai cina, dengan ketinggian 2.8 meter.”

Pihak keluarga mengatakan bahwa Suparno dalam beberapa tahun ini mengeluhkan kondisi sakit kepalanya. Diduga ia nekat mengakhiri hidupnya akibat tak tahan lagi menanggung derita vertigo yang sudah berlangsung bertahun tahun itu.

Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap korban. Saat ini jenazah telah diserahkan kembali kepada pihak keluarganya untuk dimakamkan.

(way)