Hard News

Kontraktor Atur Pembangunan MTTS Agar Tak Timbul Kebisingan

Jateng & DIY

21 Juli 2018 11:02 WIB

Panitia pembangunan MTSS bersama Kontraktor di lokasi pembangunan MTSS Sriwedari, beberapa waktu lalu. (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com - PT Wijaya Karya (Wika) selaku kontraktor pembangunan berupaya untuk meminimalkan potensi gangguan terhadap lingkungan sekitar selama pembangunan Masjid Taman Sriwedari Surakarta (MTSS) berlangsung.

Hal itu disampaikan oleh Humas PT Wika, Yudhi Sirojudin kepada wartawan. Pasalnya, jarak antara lokasi proyek dengan permukiman warga relatif dekat sehingga berpotensi memicu kebisingan.



"Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait perihal teknis pelaksanaan pembangunan tempat ibadah itu," ucap Yudhi, Jumat (20/7/2018).

Adapun saat ini PT Wika telah merancang fondasi bangunan masjid dengan bangunan utama seluas 4.330 meter persegi tersebut menggunakan bore pile, sementara pembangunan MTSS rencananya bakal dimulai kontraktor pada awal Agustus mendatang.

"Dalam tahap awal, direncanakan pengerjaan akan berlangsung sampai jam 10 malam. Hal itu  mempertimbangkan kondisi di lapangan. Untuk pembangunan struktur bisa berjalan 24 jam," bebernya.

Untuk itu, Yudhi akan mengatur pelaksanaan tahapan demi tahapan pembangunan, agar dampak gangguan dari proyek itu terhadap lingkungan sekitar bisa diminimalkan.

"Kalau pengerjaan selama 24 jam, nanti bisa dibagi menjadi dua shift. Jadi kami tentukan apa yang dikerjakan siang hari dan malam hari," tandasnya.

Di samping itu, Yudhi menuturkan panitia pembangunan MTSS dan kontraktor sepakat untuk memprioritaskan Jalan Bhayangkara dan Jalan Kebangkitan Nasional sebagai akses masuk material dan alat berat.

"Untuk alat berat, kami akan prioritaskan sirkulasinya pada malam hari," terang Yudhi.

Di sisi lain, saat ini Pemkot Surakarta tengah menyelesaikan pemasangan pagar pembatas lokasi proyek. Pagar itu nantinya memisahkan area pembangunan MTSS dengan lahan Sriwedari lainnya.

"Pagar dibangun mulai jalan di sebelah timur Stadion Sriwedari sampai Grha Wisata Niaga," jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Endah Sitaresmi Suryandari. (adr)

(way)