Hard News

BPSMPS Gelar Workshop Konservasi Fosil

Jateng & DIY

17 Juli 2018 08:59 WIB

Penampilan Gejog Lesung, salah satu kesenian rakyat dari Sangiran saat kegiatan workshop konservasi fosil. (dok/panitia)

SOLO, solotrust.com- Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMPS) mengadakan kegiatan workshop konservasi fosil, 16-21 Juli di The Sunan Hotel Solo. Kegiatan ini diadakan untuk memberikan pembekalan, tentang bagaimana saat menemukan hingga perawatan fosil.

”Kegiatan ini sudah kami adakan kedua kali ini. Pertama dahulu tahun 2016. Sasaran kami pelestari, orang-orang yang konservator, orang yang berkecimpung dengan dunia tersebut, yakni fosil,” ujar Pengkaji Perlindungan Situs Manusia Purba Marlia Yulianti Rosida saat ditemui Solotrust.com di sela kegiatan, Senin (16/7/2018) petang.



Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh 62 peserta. Ia juga mengatakan salah satu hal yang dibahas yakni, perlunya pengakajian mendalam saat menemukan benda fosil. Menurutnya membutuhkan waktu sekitar 3 tahun guna mengungkap sebuah benda fosil yang ditemukan.

"Biasanya usianya sudah ratusan tahun, kita tak bisa memberikan kesimpulan begitu saja, namun ada tes dan uji yang mendalam, misal usia berapa, kehidupannya seperti apa? Jadi juga melibatkan ilmu pengetahuan,” katanya.

Ia mencontohkan di Museum Sangiran sendiri, penelitian dilakukan sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1936. Namun sampai sekarang penelitian tersebut masih berlangsung, guna memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat.

Tak lupa dalam kesempatan tersebut juga menampilkan Gejog Lesung, salah satu kesenian rakyat dari Sangiran dan pemaiannya pun warga sekitar Sangiran. (dit)

(wd)