SOLO, solotrust.com - Perhelatan sepak bola terbesar di dunia, bertajuk FIFA World Cup 2018 selalu memberikan gegap gempita di belahan bumi manapun. Tidak hanya warga negara kontestan piala dunia. Namun juga warga yang negaranya tidak menjadi kontestan.

Salah satunya di Indonesia. Euforia masyarakat dalam menyambut piala dunia tidak bisa disangkal lagi, hal itu dapat dilihat dari bagaimana masyarakat menyikapi gelaran piala dunia. Venue nonton bareng, konsep maupun tema piala dunia bertebaran selama sebulan penuh.

Uniknya, acara nonton bareng di Kampung Purwoprajan, Kelurahan jebres, harus dibatalkan lantaran hari senin (16/7/2018) esok merupakan hari pertama sekolah bagi pelajar.

"Iya, acara nonton bareng kita batalkan, tadi siang sudah kita woro-woro," ujarnya Penggagas acara nonbar, Adhe Setya Irawan, kepada solotrust.com, Minggu (15/7/2018) malam

Menurutnya, persiapan anak-anak untuk sekolah lebih penting dari sekedar euforia nonton bareng final piala dunia.

"Daripada besok anak-anak yang mau sekolah bangunnya kesiangan, di sini banyak sekali anak-anak pelajar yang suka sepak bola, nanti bsia kebablasan nonton sampai larut malam, biasanya hari pertama sekolah kan anak-anak juga suka datang pagi untuk milih tempat duduk," terangnya.

Ia menceritakan, setiap gelaran sepak bola big match seperti final piala dunia, final liga champions, ataupun Timnas Indonesia saat berlaga di babak final. Kampung Purwoprajan yang terletak bersebelahan dengan kantor kelurahan jebres ini rutin menggelar nonton bareng.

"Di sini kita rutin, menggunakan proyektor dan layar, kita bentangkan di tembok sisi barat kelurahan, menggelar tikar di halaman SD Negeri Purwoprajan 2 ini, kemarin pas final liga champions saja banyak anak-anak yang begadang sampai menjelang subuh," bebernya.

Pertandingan final piala dunia 2018 yang mempertemukan antara Prancis melawan Kroasia di Luzhniki Stadium, Moscow berlangsung pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB. 

(wd)