Hard News

Kapolres Dorong Sengketa Pasar Babadan Diselesaikan Secara Hukum

Jateng & DIY

11 Juli 2018 17:03 WIB

Kapolres Klaten AKBP Juli Agung Pramono (solotrust-joko)

KLATEN, solotrust.com - Terkait sengketa pasar Babadan, Desa Teloyo, Kecamatan Wonosari, Klaten, Kapolres Klaten AKBP Juli Agung Pramono meminta semua pihak untuk menyelesaikan melalui jalur hukum.

Hal itu ia sampaikan saat pihaknya melakukan pertemuan dengan Pemerintah Desa Teloyo, pihak Kecamatan Wonosari, BPN, unsur keamanan dari TNI, serta tokoh tokoh setempat.



Pertemuan itu dilakukan terkait penyelesaian Pasar Babadan yang selama ini dianggap bersengketa. Pertemuan itu berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB di ruang rapat RS Sukamto Polres Klaten.

"Penyelesaian silakan melalui jalur hukum pidana, perdata, dan tata usaha. Dan yang utama bagaimana pemerintah desa tersebut membuatkan lokasi atau memberi tempat untuk para pedagang yang jumlahnya sampai ratusan pedagang itu," katanya kepada wartawan, Rabu (11/7/2018).

Kapolres mengatakan, setelah adanya penutupan oleh pihak keluarga Slamet Siswosuharjo, wilayah Pasar Babadan berangsur kondusif. Sampai saat ini kepolisian bekerja sama dengan Koramil setempat dan para tokoh desa menjaga wilayah pasar itu agar tidak timbul masalah baru.

Dia mengatakan, dalam ini kepolisian memberikan support kepada Pemda Klaten dengan tim teknis pendukung kepala dinas terkait untuk menentukan pasar tetap pengganti dari pasar Babadan itu.

Sebab jika menunggu kepastian hukum dari sengketa ini antara pihak Slamet dan pemerintaha desa, tidak tahu kapan selesainya. Sebutnya, penyelesaian ini bisa setahun atau bahkan dua tahun. Dan apabila ada pihak yang kalah nantinya juga ada perlawanan lagi.

"Nantinya ada banding, kasasi. Bahkan nanti bisa memakan waktu lima hingga sepuluh tahun lebih, karena akan berlarut-larut," ujar Kapolres.

Dia menambahkan, hal ini tidak bisa dibiarkan untuk para warga kios. Kepolisian mendorong para pedagang untuk memanfaatkan pasar sementara yang ada.

"Tidak mungkin mereka puasa, sehari, sebulan atau setahun. Ini tidak mungkin. Mereka harus berdagang, sehingga mereka bisa menafkahi keluarganya," tandasnya. (joko)

(way)