Hard News

Pasar Dipagar Bambu, Pedagang Berdagang di Terminal

Jateng & DIY

10 Juli 2018 20:06 WIB

Pemilik memagari pasar dengan bambu. (solotrust.com/jaka)

KLATEN, solotrust.com- Dampak dari sengketa lahan pasar Babadan, di Desa Teloyo, Kecamatan Wonosari, Klaten, kini ratusan pedagang pasar babadan terpaksa berjualan di pinggir jalan, halaman rumah warga hingga terminal.

Hal itu, akibat pasar yang biasa mereka gunakan diduga akan diambil oleh pemilik lahan dan kini dilakukan pemagaran.  



“Ini dipagar pemilik lahan secara rapat dengan menggunakan bambu setinggi sekitar dua setengah meter. Akibatnya ya ratusan pedagang yang biasa berjualan di dalam pasar menjadi tersebar dimana-mana,” kata Purwanto selaku ketua paguyuban pedagang pasar Babadan, Desa Teloyo, Kecamatran Wonosari, Klaten, Selasa (10/7/2018).

Aktivitas pedagang saat ini menggunakan fasilitas umum, menurutnya, sebenarnya kegiatan itu mengganggu warga sekitar.

“Hal ini terpaksa dilakukan karena tidak ada lokasi untuk berjualan lagi, kami berharap sengketa lahan segera diselesaikan atau pemerintah setempat segera menyediakan tempat relokasi untuk pedagang,” ujar Purwanto.

Sementara itu, Yatun Setyo Wibowo selaku pedagang di pasar setempat mengatakan, bahwa sengketa lahan pasar Babadan ini sudah berlangsung sejak lama. Lahan yang digunakan sebagai pasar diklaim sebagai milik keluarga Slamet Siswosuharjo dengan bukti sertifikat lahan berstatus sawah.

“Pihak pemilik lahan sudah lama mengingatkan kepada pedagang dan pemerintah desa untuk segera mengosongkan lahan dan akhirnya pemilik lahan nekat memagari pasar yang bersengketa tersebut,” ujarnya. (jaka)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya