Hard News

Alat Canggih Diterjunkan Cari Bangkai KM Sinar Bangun

Hard News

23 Juni 2018 02:31 WIB

Ilustrasi

TIGA RAS, solotrust.com - Memasuki hari kelima tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun, Badan Nasional Pencarian Pertolongan (Basarnas) bersama tim gabungan terus melakukan pencarian korban. Pencarian di bawah permukaan air menggunakan scan sonar guna mendeteksi benda-benda di bawah permukaan air. Tak hanya itu, satu unit helikopter juga dioperasikan guna melakukan pencarian melalui udara.

Melansir laman resmi Basarnas, basarnas.go.id, Jumat (22/06/2018), Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M Syaugi, mengatakan kendala dalam pencarian adalah kedalaman danau mencapai 500 meter.



“Manusia biasa hanya mampu hingga kedalaman 50 meter, sehingga diperlukan alat khusus. Hari pertama hingga keempat kita memiliki alat yang bernama Remoted Underwater Operated Vehicle (ROV), kedalamannya bisa hingga 300 meter karena itu portable. Kalau yang fix kita punya bisa sampai 1000 meter, tapi itu barangnya besar sekali,” jelasnya.

Syaugi menambahkan pada waktu penyelaman arus bawah air cukup deras, sehingga korban diduga sudah terseret. Namun pencarian terus dilakukan.

“Oleh karena itu, kita akan searching kemanapun. Alat yang bernama scan sonar ini mampu menyapu kedalaman hingga 500 meter dan akan dilakukan selama empat kali. Itu artinya bisa menyapu 1 km ke kiri dan 1 km ke kanan, tentunya dengan kecepatan tidak lebih dari 5 knot. Dengan begitu kita harapkan dengan sapu berulang-ulang korban bisa segera ditemukan,” beber dia.

Setelah melakukan pencarian dengan menggunakan scan sonar, tim gabungan masih belum berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Dalamnya dasar air menjadi kendala dalam pencarian.

Jika sebelumnya kedalaman mencapai 500 meter, setelah menyisir menuju tengah dasar air lebih dalam lagi mencapai lebih dari 600 meter, sehingga alat digunakan saat ini belum dapat mendeteksi. Pencarian rencananya masih akan menurunkan alat yang sama, namun dengan kemampuan jauh lebih besar.

(and)