Hard News

Wali Kota Surakarta Imbau Warga Tidak Keluar Kota Pada 27 Juni Nanti, Ada Apa?

Jateng & DIY

20 Juni 2018 10:32 WIB

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo saat berdialog dengan sejumlah pemuka agama dan pengusaha di ruang rapat PMS, Selasa (19/6/2018). (solotrust.com/adr)

SOLO, solotrust.com-Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo mengumpulkan sejumlah pemuka agama dan pengusaha di Solo untuk mengadakan dialog dan sosialisasi.

Sosialisasi menjelang pemilihan kepala daerah serentak itu digelar di Ruang Rapat Kantor Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Selasa (19/6/2018).



"Kita kumpulkan pemuka agama untuk menggugah jemaatnya supaya nanti tanggal 27 Juni jangan ke mana-mana dulu, jangan ke luar kota dulu sebelum hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menggunakan hak pilihnya," kata Rudy kepada solotrust.com usai sosialisasi.

Adapun Pilkada serentak pada 27 Juni 2018 nanti akan dilaksanakan di 271 Kota/Kabupaten seluruh Indonesia.

Sementara dirinya melakukan sosialisasi pada sejumlah umat kristiani dan pengusaha Tionghoa di Kota Bengawan. Di sisi lain, Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo yang melakukan sosialisasi di kalangan muslim.

"Begitupun juga kalangan Hindu, Buddha, Katolik, sudah kita bagi tugas untuk melakukan sosialisasi supaya seluruh warga Kota Solo ini tergugah untuk menggunakan hak pilihnya atau tidak golput dalam Pilkada Jawa Tengah nanti," ujarnya

Menurutnya, demokrasi sangat penting dilakukan untuk menentukan arah pembangunan Jawa Tengah supaya lebih baik lagi ke depannya.

Sementara itu, Ketua Badan Antar Gereja Kristen Surakarta, Anthon Karundeng mengaku siap melaksanakan instruksi Wali Kota untuk membangun kesadaran jemaatnya agar turut serta dalam Pilkada Jateng 2018 nanti.

"Kami sampaikan kepada siapa yang berhak memilih untuk datang ke TPS pada 27 Juni nanti. Meski begitu, kami tidak mengarahkan siapa yang harus mereka pilih. Umat memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara termasuk dalam pemilu, agar memilih pemimpin menurut hati nuraninya tanpa memandang Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan," tutup Anthon. (adr)

(wd)