Ekonomi & Bisnis

Pebisnis Suriname Lirik Potensi Mebel di Kota Solo

Ekonomi & Bisnis

9 Juni 2018 13:29 WIB

Suasana Rumah Kriya Banjarsari Solo saat rombongan pengusaha dari Suriname datang, Kamis (7/6/2018). (solotrust-rum)

SOLO, solotrust.com - Peluang kerja sama di bidang ekonomi dengan negara Suriname semakin meninggi. Hal tersebut diungkap oleh Duta Besar Indonesia untuk Suriname Dominicus Supratikto.

Pihaknya membawa 14 pelaku bisnis dari Suriname untuk bertemu dengan para pebisnis di rumah kriya Banjarsari Solo, Kamis (7/6/2018). Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan bisnis ke Indonesia selama lima hari, (4-8/6/2018).



Rombongan itu dipimpin seorang bankir dan mantan Menteri Keuangan Suriname, Wonnie Bodhoe. Sebelum ke Solo, rombongan didampingi Dubes Supratikto mengunjungi pusat mebel di Kalijambe Sragen. Kota lain yang dikunjungi adalah Jakarta dan Malang.

Menurutnya, Suriname dapat menjadi pintu masuk ekspor berbagai komoditas ke negara-negara di kawasan Amerika Selatan hingga Karibia. Antara lain untuk sektor mebel dan kerajinan kayu, manufaktur, kuliner, properti, pertanian, peternakan, hingga perbankan.

"Kita ambil satu saja dari Solo yaitu sektor mebel, potensi dan peluangnya sangat besar untuk digarap. Sektor perbankan sudah pasti digarap di pusat," ujarnya pada media.

Sejauh ini, komoditas batik dari Indonesia, khususnya dari Solo sudah menguasai pasar Suriname. Dari sektor kuliner, sudah ada restoran masakan Indonesia, khususnya masakan Jawa.

Kepala Dinas Perindustrian Jawa Tengah M Arif Sambodo mengatakan, kerja sama antara para pelaku usaha Indonesia dengan para pelaku bisnis di Suriname merupakan keniscayaan. Terlebih ada ikatan sejarah dan budaya antara Indonesia dan Suriname. Sebab sekitar 40 persen penduduk Suriname adalah keturunan Indonesia dan masih banyak yang berbahasa Jawa. (Rum)

(way)