Ekonomi & Bisnis

Premium Tersedia, Masyarakat Justru Kurang Berminat

Ekonomi & Bisnis

05 Juni 2018 16:05 WIB

Ilustrasi (Dok)

SOLO, solotrust.com - Setelah terbit Peraturan Presiden (Perpres) No 43 Tahun 2018 tentang Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM), Pertamina telah menyediakan BBM jenis Premium di sembilan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Solo Raya.

Namun ternyata masyarakat kurang berminat untuk menggunakan BBM jenis Premium tersebut.



Salah seorang warga Kadipiro, Wenang Purbaningrat, mengaku sudah terbiasa menggunakan BBM jenis Pertalite atau Pertamax. Dirinya tidak berminat memakai Premium kembali untuk motor matiknya. Keluhnya, pasokan Premium hanya bisa diperoleh di beberapa SPBU saja.

"Saya sudah terbiasa menggunakan Pertalite dan bagus untuk performa mesin. Harga Pertalite juga cukup terjangkau, dan tidak terpaut terlalu jauh dengan Premium. Meski sudah ada stok Premium kembali, tapi tetap kesusahan mendapatkannya," tutur Wenang kepada solotrust.com, Senin (4/6/2018).

Salah seorang warga Gilingan, Dian Wijayanti, juga mengungkapkan hal serupa. Ia tetap memilih menggunakan Pertalite atau Pertamax untuk motor bebeknya. Alasan yang dikemukakan adalah bila menggunakan Premium justru lebih boros BBM dan performa mesin kurang maksimal.

"Dengan menggunakan Pertalite, mesin motor lebih stabil dan lebih hemat BBM. Dan kalau Pertalite habis, saya lebih memilih Pertamax karena performa mesin lebih stabil dibanding pakai Premium, meski lebih cepat panas," bebernya.

Seperti diketahui, Pertamina Marketing Operation Regional IV Jateng DIY memastikan akan ada 130 SPBU di Jateng DIY yang kembali menjual Premium, sembilan di antaranya ada di wilayah Solo Raya.

Sayangnya, hingga saat ini, Hevy belum bisa memastikan sembilan SPBU mana saja di Solo Raya yang siap dengan infrastrukturnya. Yang sudah fix, sepengetahuan Hevy, baru Karanganyar yakni dua SPBU.

Sementara itu, Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV Jateng & DIY,  Andar Titi Lestari mengaku belum bisa memaparkan respon konsumen terkait kembalinya stok premium di 130 SPBU. "Karena untuk alokasi dan SPBU yang bertugas masih dalam proses persiapan," ujarnya.

Sedangkan Kabid SPBU Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Solo Raya, Hevy Styana mengaku SPBU miliknya di Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar mendapat tugas kembali menjual Premium. Harga Pertalite Rp7.800 per liter dan Pertamax Rp 8.900 per liter dinilainya masih terjangkau.

Sejak mendapat pasokan pada Sabtu (2/6/2018), pihaknya menyampaikan penjualan Premium masih sangat minim. Pada Minggu (3/6/2018) perbandingan penjualan Premium dan Pertalite hanya 1:10. "Pengguna yang sudah cocok dengan Pertalite atau Pertamax enggan beralih pakai Premium," katanya. (Rum)

(way)