Ekonomi & Bisnis

AIESEC UNS Bidik Potensi Digital Entrepreneurship di Solo

Ekonomi & Bisnis

14 Mei 2018 23:00 WIB

AIESEC UNS menggelar acara bertajuk Youth Speak di Hotel Aziza Solo, Sabtu (12/5/2018). (solotrust.com/rum)

SOLO, solotrust.com - Isu Digital Entrepreneurship dinilai penting untuk diangkat oleh sekelompok anak muda yang tergabung dalam AIESEC Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Maka untuk pertama kalinya, AIESEC UNS menggelar acara bertajuk Youth Speak di Hotel Aziza Solo, Sabtu (12/5/2018).

Organizing Committee President Youthspeak Forum, Addarda Raffanurahil menjelaskan AIESEC atau Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales yang dibentuk pada 1948 adalah organisasi internasional untuk para pemuda yang membantu mengembangkan potensi kepemimpinan dan menjalankan misi sosial.



"Youthspeak merupakan gerakan yang diinisiasi AIESEC, bertujuan menggerakan suara anak muda dalam berpartisipasi meningkatkan program pengembangan anak muda oleh PBB," ujarnya di sela acara pada solotrust.com Sabtu (12/5/2018).

Dengan adanya Youthspeak ini pihaknya ingin memberikan sebuah impact pada kota Solo. Sengaja mengusung tema digitalisasi sehingga AIESEC UNS berfokus pada Digital Enterpreneurship.

Raffa menjelasman, konsep acara tersebut ada 2, yaitu sesi inspirasi dan sesi pengikatan (engagement). Di sesi inspirasi, hadir para keynote speaker untuk menginspirasi anak-anak muda dengan pengalamannya. Sedangkan di sesi pengikatan, anak-anak muda ditawarkan 4 tujuan, yaitu sektor makanan, fashion, turisme dan teknologi informasi.

Sebanyak 71 peserta yang berpartisipasi di Youthspeak ini telah membentuk tim sesuai minat sebelum acara dimulai. Kemudian mengikuti serangkaian acara di sesi pengikatan, salah satunya inkubasi selama 1 bulan. Dengan menggandeng Digital Lounge (Dilo), proyek yang dikerjakan para peserta akan dikembangkan. Untuk dipilih 1 yang terbaik mewakili Solo ks tingkat nasional.

"Kita melihat ternyata di Solo, start up telah berkembang hingga 23 lebih. Untuk mendirikan start up harus memenuhi persyaratan 3 hal, yaitu pengusaha, artist dan programmer. Untuk itu target kita mahasiswa atau usia maksimal 25 tahun yang tertarik soal bisnis, programmer dan seniman indie di Solo," paparnya.

Dengan mempertemukan para pemuda dan para pemimpin ahli, ia berharap kedua pola pikir yang berbeda ini bisa mencapai kesepahaman sehingga ide yang muncul bisa berdampak positif bagi Indonesia. (Rum)

(wd)