Serba serbi

Berikan Peran Penting Untuk Negara, Red Velvet dan SeoHyun Diundang Presiden Korsel Makan Siang Bersama

Musik & Film

12 Mei 2018 14:30 WIB

Presiden Korsel, Moon Jae In mengundang Red Velvet, SeoHyun SNSD dan artis-artis lain makan siang bersama (dok. Istana Kepresidenan Korea Selatan)

Solotrust.com – Musik sebagai sebuah salah satu bentuk soft diplomacy nyatanya begitu berperan dalam hubungan antar negara, tak terkecuali dengan apa yang terjadi antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Beberapa waktu lalu, sederet penyanyi-penyanyi Korea Selatan seperti SeoHyun Girls’ Generation, Baek Ji Young hingga Red Velvet telah sukses menyelenggarakan konser di Pyeongyang, Korut. Konser yang dihadiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un tersebut adalah kali pertama pemimpin Korut menghadiri konser dari penampil Korsel.



Pertemuan tersebut nyatanya begitu berarti dalam rangka mendekatkan hubungan antar kedua negara yang sempat tegang. Bahkan dalam komentarnya, Kim Jong Un menyampaikan keinginannya untuk sering mengadakan konser budaya dan seni di kedua negara. Ia juga mengatakan bahwa kesempatan tersebut membawa ‘spring of peace’ untuk Semenanjung Korea.

Tak berselang lama dari konser tersebut, sebuah sejarah baru antar kedua negarapun terjadi. Pada 27 April 2018 lalu, Kim Jong Un dan Presiden Korsel, Moon Jae In diketahui menyepakati berakhirnya Perang Korea yang telah berlangsung hampir tujuh dekade di Semenanjung Korea.

Sebagai ungkapan terimakasih, Presiden Moon Jae In pun mengundang para penampil yang sebelumnya tampil di Korea Utara untuk makan siang bersama (11/5/2018). Foto-foto yang memperlihatkan momen tersebut dibagikan dalam akun media sosial resmi Kepresidenan Korea Selatan.

“Tolong pikirkan ini seperti negara sedang mentraktir kalian makan siang sebagai ungkapan terimakasih karena kalian semua memegang peranan penting untuk negara ini,” demikian kata Moon Jae In kepada artis-artis yang datang.

Para artis yang tampil di Korut kala itupun berbagi pengalaman dan kesannya. Seperti SeoHyun yang mengaku sangat terhormat bisa disebut sebagai ikon pertukaran budaya antara Korut dan Korsel. Ia mengaku akan lebih bahagia lagi jika bisa menjadi bagian dari perdamaian antar kedua negara. (Lin)

()