Hard News

Dampak Pembangunan Stadion Manahan, Begini Nasib Para PKL ke Depan

Jateng & DIY

11 Mei 2018 13:06 WIB

Stadion Manahan, Solo. (dok)

SOLO, solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta meminta pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market Manahan, mencari alternatif lokasi berjualan baru selama pembangunan Stadion Manahan dimulai. Sebab dikhawatirkan aktivitas pedagang akan berhenti selamanya saat proyek dari pemerintah pusat itu selesai.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan hingga saat ini Pemkot belum memiliki rencana dalam menghidupkan kembali ribuan PKL Sunday Market pasca renovasi Stadion Manahan. Rudy hanya bisa memastikan selama pelaksanaan revitalisasi berlangsung harus steril dari aktivitas pedagang mingguan itu.



“Ya kita suruh pedagang pulang ke kampungnya masing-masing. Kebanyakan juga bukan orang Solo,” kata Rudy, Jumat (11/5/2018).

Disinggung lokasi alternatif, kata Rudy, Pemkot belum menyiapkan lokasi alternatif bagi PKL Sunday Market untuk beroperasi. Rudy mengaku lahan di Kota Bengawan dinilai tidak ada yang mampu menampung jumlah PKL Sunday Market, yang mencapai ribuan orang. Inilah yang menjadi pertimbangan Pemkot belum memikirkan nasib para PKL tersebut.

“Lahan yang bisa menampung ribuan pedagang itu sudah tidak ada lagi,” katanya.

Sebagaimana diketahui, Pemkot tengah mengkaji bentuk pengelolaan yang profesional untuk Stadion Manahan dan GOR Manahan. Rencananya, kedua ruang olahraga itu akan dikelola Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD). Sedangkan untuk revitalisasi akan dimulai maksimal pertengahan bulan depan dan ditargetkan rampung Oktober 2019.

Sementara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surakarta Joni Hari Sumantri mengatakan sejak Desember lalu, Pemkot telah menyampaikan terkait rencana renovasi Stadion Manahan ke PKL Sunday Market. Pemkot meminta pedagang untuk mencari lokasi pengganti sendiri.

"Selama pembangunan Stadion (Manahan), harus steril. Kalau tidak, bisa membahayakan orang. Harus dibuat zona aman pada saat pelaksanaan konstruksi, itu hukumnya wajib," tegas Joni. (vin)

(wd)