Ekonomi & Bisnis

Cerita Sri Miliki Omzet Jutaan Rupiah dari Budidaya Jamur Tiram

Ekonomi & Bisnis

8 Mei 2018 03:13 WIB

BOYOLALI, solotrust.com – Berawal dari usaha-usaha kecil-kecilan, akhirnya bisnis budidaya jamur tiram di Desa Urut Sewu, Ampel, Boyolali mampu menghasilkan omzet puluhan juta Rupiah. Hasil panen tak hanya dijual di wilayah Boyolali, namun juga merambah ke luar daerah.

Usaha jamur tiram tersebut awalnya dirintis Sri Haryanto sejak tahun 2006. Dia yang juga menjabat kepala desa setempat, mengaku memulai usaha ini karena prihatin melihat limbah serbuk gergajian kayu yang banyak terbuang sia-sai di lingkungan sekitarnya.



Limbah serbuk kayu tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik. Di mana sebelumnya dicampur bekatul dan tetes tebu.


Diakuinya, di awal usahanya tersebut warga banyak yang menertawakan. Namun kemudian omzet panen jamur tiram terus meningkat, warga pun turut membudiyakan.

Bahkan di rumah produksinya, pekerja kebanyakan dari kalangan ibu-ibu. Dijelaskan Sri, dalam sehari bisa panen 2 kwintal jamur tiram. Jamur tiram basah dijualnya Rp10 ribu per kilogram.

Terkait kendala, Sri menyebut salah satunya yaitu faktor cuaca. Untuk budidaya jamur tiram, cuaca yang terbaik adalah saat mendung. “Jika musim hujan tidak bagus, jika kepanasan juga tidak bagus,” tuturnya, Senin (7/5/2018).

Selain itu, dirinya juga tengah memikirkan terkait pembuangan limbah jamur yang membutuhkan tempat luas. “Terutama saat ini yang belum ada solusinya adalah limbah plastik ini, karena harus dibakar,” sambungnya.

Kini penjualan jamur hasil budidaya Sri selain di wilayah Boyolali, juga merambah ke Solo, Salatiga, Semarang, dan Yogyakarta. (art)

(way)