Hard News

Pembangunan Stadion Manahan Belum Jelas, Pedagang Sunday Market Khawatir

Jateng & DIY

2 Mei 2018 20:37 WIB

Pedagang Sunday Market Manahan saat kerja bakti membersihkan kawasan Manahan, Selasa (1/5/2018). (solotrust-vin)

SOLO, solotrust.com - Rencana revitalisasi kawasan Manahan yang kian tak jelas membuat ribuan pedagang Sunday Market Manahan khawatir. Para pedagang menilai pihak terkait belum membocorkan kapan renovasi Stadion Manahan dan GOR Manahan itu mulai dikerjakan.

"Belum ada pemberitahuan secara resmi. Sudah sempat kami tanyakan ke dinas lewat obrolan ringan tapi juga belum ada kepastian. Kalau dari keinginan pedagang, mereka ingin tetap diizinkan berjualan di sini," kata Ketua Serikat Pedagang Minggu Pagi Manahan (SPMPM), Joko Santoso, Rabu (2/5/2018).



Baca juga : Pembangunan Stadion Manahan Kemungkinan Setelah Selesai Kompetisi

Berdasarkan informasi yang diterimanya, pengelolaan GOR Manahan nantinya akan dijalankan oleh pihak ketiga. Artinya, aktivitas jual beli di Sunday Market Manahan berpotensi dihentikan jika tidak sejalan dengan visi-misi pihak ketiga. Jika hal ini terjadi, Pemkot Surakarta pun tak bisa turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut.

"Pedagang di sini selalu kooperatif dengan Pemkot. Kalau ada surat edaran untuk libur ya kita libur, kalau ada yang nekat jualan itu bukan tanggung jawab jawab kami, silakan diberi sanksi. Kita ya berharap kita tetap diperjuangkan disini," harap Joko.

Baca juga : May Day, Pedagang Sunday Market Manahan Peringati dengan Kerja Bakti

Sementara pedagang Sunday Market Manahan, Ujang (53) mengaku belum mendapat informasi yang jelas terkait rencana revitalisasi Manahan itu. Hal itu lah yang membuat para pedagang semakin khawatir.

Kendati demikian, dirinya berharap agar para pedagang tetap diizinkan berjualan saat revitalisasi Manahan itu dikerjakan. "Ada yang bilang Mei ini, ada yang bilang bulan depan, dan ada yang bilang tahun depan. Padahal kami butuh kepastian untuk bisa bersiap-siap saat tetap boleh berdagang atau pun saat Sunday Market harus dihentikan," keluhnya. (vin)

(way)