SOLO, solotrust.com - Peringatan Hari Tari Sedunia yang diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta pada Minggu (29/4/2018) memang menjadi kebanggaan tersendiri.

Pasalnya, kegiatan tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), karena diikuti oleh 5.035 penari, dari kalangan pelajar tingkat SMP, SMA, hingga sanggar tari yang ada di Kota Bengawan.

Dalam kesempatan tersebut, para penari menarikan tari Gambyong yang merupakan tarian asal Kota Solo yang ditampilkan saat menyambut tamu.

Baca juga : Libatkan 5.035 Penari, Kota Solo Pecahkan Rekor MURI

Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo menegaskan, jika peringatan Hari Tari Sedunia tahun depan, bukan tak mungkin akan diadakan seperti ini lagi. Namun, tentunya dengan menampilkan tarian yang berbeda.

“Saya ingin tahun depan peringatan hari Tari Sedunia ada kegiatan seperti ini, namun tentunya dengan sajian yang berbeda, biarkan nanti panitia dan Dinas Kebudayaan yang memikirkan hal tersebut,” jelas pria yang akrab disapa Rudy ini, kemarin.

Baca juga : Peringati Hari Tari, Wali Kota dan Wawali Nari Bersama

Rudy menilai, kegiatan seperti ini merupakan salah satu upaya untuk tetap menjaga kerukunan dan kenyamanan di tengah-tengah masyarakat.

“Tentunya juga selain itu, setidaknya generasi muda mau berpartisipasi, dengan begitu mereka ikut mengenal dan melestarikan khusunya tari,” harap Rudy. (dit)

(way)