Ekonomi & Bisnis

Antisipasi Makin Lemahnya Rupiah, Kadin Berharap Pemerintah Lakukan Ini

Ekonomi & Bisnis

01 Mei 2018 23:55 WIB

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani (batik) saat jumpa pers di Hotel Alila Solo, Senin (30/4/2018). (Dok Alila)

SOLO, solotrust.com - Pemerintah diharap membangun industri nasional yang sehat sebagai langkah jangka panjang untuk mengantisipasi lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.

Hal tersebut diungkap oleh Ketua Umum Kamar Dadang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani di sela acara Rapat Pimpinan Wilayah Tengah di Hotel Alila Solo, Minggu - Senin (29-30/4/2018).



"Saya rasa akan susah untuk kembali ke Rp13.500,00. Saya yakin pemerintah telah membuat kebijakan supaya penguatan US Dollar tidak berkelanjutan. Tapi menurut saya dalam beberapa bulan ke depan masih terjadi penekanan terhadap Rupiah," paparnya pada awak media, Senin (30/4/2018) di Hotel Alila Solo.

Agar nilai tukar Rupiah terhadap Dollar tidak terlalu berdampak pada dunia usaha, menurut Rosan, pemerintah harus memperhatikan kebijakan moneter dan fiskal.

"Meski pemerintah sudah menahan laju dengan melakukan intervensi pasar, tapi kita harus membangun industri nasional yang sehat sebagai solusi jangka panjang. Salah satunya penguatan ekspor dengan pemberian insentif," ujarnya.

Sementara itu, penyelenggaraan Rapimwil di Solo ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi daerah, meningkatkan komunikasi antara Kadin Indonesia dengan daerah-daerah. Rapat yang diikuti sekitar 200 peserta ini fokus membahas beberapa sektor dan subsektor penting, yaitu perdagangan, Perhubungan, Energi dan Sumber Daya Mineral.

Menurut Rosan, Kadin Indonesia menghubungkan Pemerintah Pusat dengan daerah untuk menyampaikan permasalahan-permasalahan di sejumlah sektor dan memberikan solusi.

"Kami berharap dari Rapimwil ini dapat menghasilkan masukan dan rekomendasi bermanfaat bagi semua pemangku kepentingan untuk mendorong dan mempercepat pembangunan ekonomi daerah," katanya. (rum)

(way)