Serba serbi

Puteri Penjual Karung Raih Gelar Wisudawan Terbaik IAIN Surakarta

Kolom Warga

28 April 2018 21:36 WIB

Endah Kurtianti (21), Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Solotrust.com- Latar belakang ekonomi keluarga tak selalu menentukan nasib pendidikan seseorang. Endah Kurtianti (21), Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)  Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) ini membuktikan.

Endah tercatat menjadi wisudawan terbaik pada Wisuda Sarjana dan Magister ke-37 IAIN Surakarta periode April 2018. Endah berhasil lulus dengan predikat cumlaude, yakni memiliki IPK 3,77.



Dalam tugas akhirnya Endah mengambil judul A Descriptive Study On Classroom Management Conducted by English Teacher at the Third Grade of MTS N Klaten in Academic Year 2017/2018. Sasaran penelitian tersebut adalah guru-guru MTS N Klaten. Alasan Endah mengambil judul ini karena pengelolaan kelas sangat menentukan keberhasilan mencapai objectivitas.       

Wisudawati angkatan 2013 ini juga pernah menerima beasiswa Supersemar pada tahun 2014 dan pernah menerima beasiswa Bidikmisi 2017 sebagai penerima pengganti. Endah, yang berasal dari Wonosari Klaten adalah mahasiswi yang berasal dari keluarga sederhana.          

Putri dari Suwarno yang sehari-hari bekerja sebagai penjual karung sak semen dan padi di Pasar Klewer ini adalah mahasiswa yang mandiri dan penuh semangat. Walaupun ia berasal dari keluarga sederhana, namun ia tidak pernah merepotkan keluarga.

Jadi Endah ia juga aktif mengajar les untuk menambah uang saku dan tujuannya agar ilmu yang ia miliki tidak pernah hilang, maka ia dengan senang hati menyalurkan ilmu yang dimilikinya untuk mengajar les selain menempuh perkuliahan.

Keaktifan Endah di organisasi tidak perlu diragukan. Sejak 2017 ia aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia dan kini ia menjabat sebagai Demisioner. Hal ini ia lakoni agar mendapatkan jaringan pertemanan yang baru sekaligus untuk menambah pengalaman berorganisasi. Wisudawati ini sangatlah toleran terhadap sesama manusia, karena didalam organisasinya ia diajarkan dan dikenalkan dengan lingkungan-lingkungan yang tidak hanya kaum muslim tetapi juga agama-agama lainnya seperti Hindu, Budha, Kristen dan Katholik.

“Bahwasannya dalam kehidupan ini kita harus tetap memakai agama dalam perjalanan ini dan sepandai apapun kita, jika tanpa agama, kita ini bukan apa-apa di mata-Nya. Karena Allah akan senantiasa menolong hambanya.” Tutur Endah

Endah juga berpesan untuk adik-adik tingkat, bahwa sebagai manusia peduli dengan lingkungan dan jangan cuek. Karena negara ini sedang krisis milenial.

“Agar kita selalu untuk peduli dengan lingkungan dan jangan cuek. Karena di negara kita ini sedang krisis milenial.” Pesannya

Generasi ini kebanyakan kurang sekali nilai-nilai gotong royong dan terlalu bangga menggunakan produk-produk luar negeri.

“Jadilah mahasiswa yang pandai dan jangan terpengaruh oleh isu-isu perkembangan jaman yang dapat merugikan dirimu dan lingkungan. Belajarlah untuk peka terhadap lingkungan.” Pungkas Endah.

 

Penulis: Maya Agustin S

Mahasiswa IAIN Surakarta Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin dan dakwah

          

(wd)