Hard News

Gladi Bersih Solo Menari, Ruas Jalan Ini Bakal Ditutup

Jateng & DIY

25 April 2018 18:25 WIB

Pengalihan arus saat gladi bersih Solo Menari 2018. (Dok Dishub Surakarta)

SOLO, solotrust.com - Pergelaran Solo Menari dengan melibatkan 5.000 penari bakal menyemarakkan Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Minggu (29/4/2018) pagi. Demi suksesnya kegiatan tari kolosal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta akan menggelar gladi bersih pada Jumat (27/4/2018) pagi.

Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta telah mempersiapkan beberapa perubahan arus lalu lintas selama gladi bersih itu berlangsung. Sejumlah ruas Jalan Slamet Riyadi, dari simpang empat Ngapeman, hingga bundaran Gladag bakal ditutup sementara.



"Jadi besok Jumat akan dilakukan penutupan Jalan Slamet Riyadi pada pukul 08.00 sampai 09.00, karena digunakan gladi bersih Solo Menari 2018," terang Kabid Lalu Lintas Dishub Surakarta Ari Wibowo, Rabu (25/4/2018).

“Waktunya sudah kita pilih jam 08.00 sampai 09.00. Anak-anak sekolah sudah masuk, pekerja kantor juga sudah masuk,” imbuhnya.

Dikatakannya, jalur lambat juga dipastikan tidak dapat digunakan karena akan dijadikan lokasi parkir peserta Solo Menari. Ari menyebut penggunaan jalur lambat sebagai lokasi parkir hanya berlaku saat gladi bersih. Sedangkan saat pelaksanaan hari H, peserta akan menggunakan lahan parkir seperti saat CFD seperti biasanya.

"Pengalihan arus yang akan ke arah timur bisa melalui simpang empat Ngapeman ke utara masuk ke Jalan Gajah Mada sampai Jalan Yosodipuro, bundaran Monumen Pers ke arah timur, melalui belakang Pura Mangkunegaran ke sisi timur kemudian (Jalan) Ronggowarsito. Ronggowarsito dari Keprabon sampai Telkom berlaku dua arah,” jelasnya.

Baca juga : Besok Minggu, 5.000 Penari Gambyong Bakal Semarakkan CFD

Diberitakan sebelumnya, kegiatan Solo Menari 2018 akan dilaksanakan pada Minggu (29/4/2018) di sepanjang Slamet Riyadi mulai simpang empat Ngapeman hingga Gladag. Gelaran tersebut melibatkan 5.000 orang yang akan menari Gambyong Pareanom secara bersama-sama.

"Tari gambyong ini adalah salah satu bentuk tarian Jawa klasik yang berasal dari Surakarta. Tarian ini biasanya digunakan untuk menyambut tamu. Kita mencoba menggandeng anak sekolah agar mereka juga bisa mengenal dan melestarikan tari gambyong," jelas Kabid Kesenian, Sejarah, dan Sastra Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Surakarta, Maretha Dinar. (vin)

(way)