Hard News

Bekraf Habibie Festival 2018 Tampilkan Teknologi Kedirgantaraan Hingga VR

Jateng & DIY

21 April 2018 19:01 WIB

Bekraf Habibie Festival 2018 digelar di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jumat - Minggu (20-22/4/2018). (solotrust-arum)

KARANGANYAR, solotrust.com - Bekraf Habibie Festival digelar ketiga kalinya tahun ini di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jumat - Minggu (20-22/4/2018). Festival ini menampilkan teknologi dan inovasi di berbagai bidang, antara lain 3D printing, virtual reality, makerland, kriya, kedirgantaraan, digital startup, properti, festival makanan, bazaar, dan lainnya.

CEO PT Orbit Ventura Indonesia, Sachin Gopalan mengatakan tahun ini tema Bekraf Habibie Festival 2018 adalah "Technology and Innovation for People: Lihat, Sentuh dan Rasakan Teknologi Inovasi Terbaru untuk Masa Depan Lebih Baik."



"Acara ini merupakan sebuah festival teknologi dan inovasi Indonesia untuk merayakan dedikasi BJ Habibie kepada Indonesia terutama di bidang teknologi dan inovasi," ujarnya, Sabtu (21/4/2018).

Sebelumnya, Bekraf Habibie Festival 2016 dihadiri 56.161 pengunjung. Diikuti kesuksesan Bekraf Habibie Festival 2017 yang mencapai 77 ribu pengunjung.

Tahun ini, Bekraf Habibie Festival digelar di beberapa kota di Indonesia. Kabupaten Karanganyar menjadi kota kedua setelah Batam (1-3 Maret 2018). Setelah Karanganyar, festival ini akan dilanjut ke Balikpapan, Bandung, Bali, Surabaya, Palembang, hingga Makassar.

Pihaknya berencana menambah kota-kota di Indonesia pada penyelenggaraan di masa mendatang. Sehingga festival ini bisa dinikmati sebanyak mungkin masyarakat seluruh Indonesia. "Karena akses terhadap teknologi dan inovasi adalah hal segala bangsa," imbuhnya.

Festival ini lebih menonjolkan pada sisi kedirgantaraan sebab dinilai sebagai salah satu sektor penting di Indonesia. Menurutnya, dunia harus tahu Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan pesawat. Terlebih pesawat adalah salah satu teknologi paling mutakhir saat ini di dunia.

Terdapat ratusan perusahaan yang menampilkan inovasinya di festival ini. Tak hanya perusahaan besar, tapi juga inovasi oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ia berharap, dengan dirangkulnya semua pihak, Indonesia akan terus dikenal sebagai bangsa inovator. (arum)

(way)